Inionline.id – Program studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerapkan Artificial Intelligence (AI) dalam menjalankan pelayanan pendidikan. Mereka menggunakan AI pada sistem administrasi dan chatbot.
Ketua program studi Informatika UMM, Galih Wasis Wicaksono, mengatakan penggunaan AI akan meningkatkan efisiensi pekerjaan dosen. Apalagi, mereka juga harus mengurus proyek bersama, sehingga waktu yang tersedia semakin sedikit.
Saat ini, TI UMM menggunakan aplikasi Notion.So. Galih menjelaskan aplikasi ini membuat dosen dan karyawan dapat mengelola proyek, mengatur catatan, hingga bekerja kolaboratif. Aplikasi ini dinilai bisa meningkatkan efektivitas waktu dan manajemen pekerjaan.
“Saat ini kami memang masih menggunakan AI pihak ketiga. Tapi kami juga tengah mengembangkan AI serupa dengan berbagai fitur. Sehingga prodi Informatika UMM dapat dikenal sebagai prodi yang menerapkan kecerdasan buatan dengan baik,” kata Galih, Rabu, 31 Mei 2023.
TI UMM juga menggukana chatbot sejak awal 2023. Dia menjelaskan latar belakang munculnya ide ini adalah semakin membludaknya pendaftar dan peminat Informatika UMM. Sehingga, mau tidak mau mereka harus meningkatkan pelayanan dan chatbot adalah salah satu upaya yang bagus.
Galih menyebut chatbot ini sebenarnya sudah digarap sejak tahun lalu, namun masih harus melalui proses uji coba dan lainnya. Chatbot ini diberi nama Sarana Layanan Komunikasi Mahasiswa Prodi Informatika (SAM PRI).
“Kata SAM sebenarnya merujuk pada panggilan lokal Malang yakni MAS, artinya kakak laki-laki. Adapun pengembangan chatbot ini diinisiasi oleh Hardianto Wibowo, selaku Sekprodi Teknik Informatika,” beber Galih.
Menariknya, kata dia, SAM PRI tidak hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa atau calon wali, namun juga bagi mahasiswa. Mereka bisa bertanya banyak hal terkait apa pun tentang jurusan Teknik Infomratika.
Misalnya, mengenai jadwal ujian tengah semester atau akhir semester. Begitupun juga dengan info-info lain.
“Tentu ini akan membantu efisensi dalma pelayanan. Karyawan kami tidak lagi repot membalas satu-satu pertanyaan. Para mahasiswa atau calon mahasiswa juga bisa mendapatkan informasi dengan lebih cepat. Semoga dua chatbot dan AI ini bisa terus kami kembangkan sehingga lebih felksibel serta memudahkan pelayanan dan proses pendidikan di UMM,” tutur dia.