Dikukuhkan Jadi Guru Besar, Dekan Fakultas Vokasi UMM Orasi Alasan Seseorang Tak Rasional saat Ambil Keputusan

Author : Humas | Friday, December 15, 2023 07:09 WIB | Jatim Times -

Prof Dr Tulus Winarsunu MSi yang kini menjabat sebagai dekan Vokasi UMM. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Setelah statusnya meningkat dari direktorat menjadi fakultas, Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berupaya meningkatkan kualitas. 

Kabar teranyar, guru besar pertama dari Vokasi UMM akan dikukuhkan besok Sabtu (16/12/2023). Ia adalah Prof Dr Tulus Winarsunu MSi, yang kini menjabat sebagai dekan Vokasi UMM. Tulus akan dikukuhkan sebagai guru besar di bidang psikologi industri dan organisasi. 

Dalam orasinya besok, Prof Tulus akan menyampaikan tema "Sisi Irasionalitas Pikiran Manusia dalam Pengambilan Keputusan". Tema ini akan mengulik  penyebab utama seseorang menjadi tak rasional saat mengambil keputusan. 

Menurut Prof Tulus, salah satu bagian terpenting dari dunia psikolog industri adalah saat mengambil keputusan. Pasalnya, saat keputusan yang diambil keliru, maka industri akan hancur. Oleh karena itu, temuan penelitian soal hal ini dirasa penting bagi dunia vokasi. 

"Dalam eksperimen saya, saya temukan adanya reference point atau titik rujukan. Bahwa berat ringan suatu benda atau masalah tidak bisa dilihat setara karena semua relatif. Titik nolnya nggak sama. Pengambilan keputusan ini bisa dipengaruhi bias kognitif,” jelasnya.

Bias kognitif merupakan penilaian yang dapat mengarah pada keputusan yang tidak rasional. Bias kognitif ini kerap memengaruhi manusia. Misalnya, bias konfirmasi atau kecenderungan untuk mencari atau mengingat informasi yang membenarkan keyakinan. Atau bias ketersediaan atau kecenderungan untuk memberikan bobot lebih besar pada informasi yang mudah diingat.

"Bias kognitif inilah yang menyebabkan terjadinya pengambilan keputusan yang tidak rasional. Saya melakukan eksperimen dan merancangnya dalam disertasi selama kurang lebih 5 tahun sebelum akhirnya sampai pada kesimpulan ini," ucapnya.

Prof Tulus menilai peningkatan status dari direktorat menjadi fakultas adalah hasil dari kerja keras seluruh pihak. Dengan menjadi fakultas, pria berusia 59 tahun itu mengklaim  Vokasi UMM bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat hingga mitra perusahaan. 

Langkah ke depan sebagai dekan Vokasi UMM, Prof Tulus telah menyiapkan program studi baru, yaitu Jurusan Nutrasetikal.

Diketahui sebelumnya, Fakultas Vokasi UMM memiliki 5 program studi. Yakni, D3 Keuangan dan Perbankan, D3 Keperawatan, D3 Teknik Elektronika, D4 Agribisnis Unggas, dan D4 Bisnis Properti.

"Dengan adanya jurusan baru di bidang ilmu terapan ini, Vokasi akan menghadirkan kombinasi farmasi, gizi dan pangan. Basis kurikulumnya riset terapan dengan perspektif demand driven," ujarnya.

Prof Tulus juga berharap program studi baru yang disiapkan bisa menjawab kebutuhan perusahaan dan industri. "Contoh paling sederhana, output riset terapan nutrisetikal akan menghasilkan makanan sehat yang ramah orang diabetes. Ke depan, riset terapannya bisa mencakup banyak spektrum," jelas dosen yang telah mengabdi 33 tahun di UMM tersebut. 

Lebih lanjut, Prof Tulus mengatakan bahwa skema prodi baru akan dijalankan serupa dengan 5 prodi yang ada sebelumnya. Yakni menggunakan skema kolaborasi antara keterampilan praktis lulusan Vokasi UMM dan kesempatan kerja di bidang industri.

"Kuncinya ada pada kemitraan. Kita yang sediakan skillful person, mitra yang menyerap para tenaga terampil yang bisa langsung tune in dengan iklim industrial," tandas akademisi yang menekuni bidang psikologi itu.

Termasuk dalam hal kurikulum, yang dipakai oleh prodi baru Nutrasetikal juga akan serupa dengan 5 prodi sebelumnya. Sejak semester satu hingga lulus, mahasiswa tak banyak belajar di kelas, namun lebih banyak terpapar dengan dunia industri. Sehingga diharapkan lulusan Fakultas Vokasi  bisa langsung produktif. 

Berikut ini profil Dekan Fakultas Vokasi UMM Prof Dr Tulus Winarsunu MSi: 

- Kelahiran Banyuwangi 12 Agustus 1964.

- Menjadi dosen UMM 1 Februari 1988.

- Pendidikan Tinggi :

• S1 Psikologi Pendidikan IKIP Malang (sekarang UM) lulus 1987

• S2 Psikologi Industri dan Organisasi UI, lulus 2000

• S3 Psikologi UI, lulus 2017

- Jabatan fungsional guru besar dengan unit kerja Fakultas Psikologi UMM

- Riwayat tugas tambahan di UMM :

• Staf bagian perencanaan BAAK (1988)

• Sekretaris Pusat Penelitian (1989)

• Kepala Personalia (1991)

• Kepala Humas (1992)

• Wakil Direktur Akademi Keperawatan (1993-1995)

• Pembantu Dekan I Fakultas Psikologi (1993-1997)

• Pjs Ketua Prodi Psikologi S1 (2000-2001)

• Pjs Pembantu Dekan 2 Fakultas Psikologi (2001-2005)

• Dekan Fakultas Psikologi UMM (2005-2010)

• Ketua Prodi S2 Psikologi UMM (2007-2009)

• Dekan Fakultas Psikologi UMM (2010-2012)

• Koordinator Asisten Khusus Rektor UMM (2018-2019)

• Direktur Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (2019-2023)

• Dekan Fakultas Vokasi (2023)

Prof Tulus juga telah banyak mengikuti forum ilmiah. Seperti menghasilkan penelitian jurnal ilmiah dan beberapa karyanya juga banyak ditulis dalam buku serta terdokumentasi dalam bentuk HAKI.  

Selain menjadi pengajar dan peneliti, Prof Tulus juga memiliku perhatian besar terhadap konflik sosial. Ia juga kerap membantu masyarakat terdampak bencana. Ia bahkan pernah bertugas dalam relawan Jaring Pengaman Sosial RI.

Tergabung dalam Tim Managemen Pusat Konseling Trauma, Prof Tulus melakukan penanganan konflik dan masalah psikososial pasca pencabutan status Daerah Operasi Militer (DOM) di Nanggroe Aceh Darussalam selama 2000-2003.

Penanganan masalah psikososial akibat konflik dan kerusuhan etnis di 8 kabupaten/kota di wilayah RI tahun 2001-2003. Kemudian, penanganan masalah psikososial pengusiran kelompok prointegrasi korban referendum Timor Timur, Lunyuk NTB tahun 2002.

Hingga setelahnya, tahun 2003, Prof Tulus mulai fokus berkontribusi dalam dunia pendidikan inklusi hingga vokasi. Dengan andil dalam pendamping dan instruktur nasional Program Peningkatan Mutu Sekolah: School Improvement Dutch Grants Program oleh Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI.

Harvested from: https://batu.jatimtimes.com/amp/baca/302351/20231215/070900/dikukuhkan-jadi-guru-besar-dekan-fakultas-vokasi-umm-orasi-alasan-seseorang-tak-rasional-saat-ambil-keputusan
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: