VIVA.co.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, untuk menyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada 3-7 Agustus 2015 mendatang, Muhammadiyah menghabiskan dana Rp35 miliar.
"Muhammadiyah tidak menerima bantuan dari APBN. TapiAlhamdulillah seluruhnya dapat ditanggung internal, sebesar Rp35 miliar," kata Din dalam keterangan pers di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No.62 Jakarta, Selasa 9 Juni 2015.
Menurut Din, jumlah dana sebesar itu akan dipergunakan untuk operasional saja. Semua dana itu, tidak ada yang bersumber dari keuangan negara. "Semuanya dari amal-amal usaha Muhammadiyah baik universitas, rumah sakit, dan lainnya," ujar dia.
Walau begitu, dalam perhelatan Muktamar ini, biasanya tetap ada sumbangan-sumbangan personal. Terutama dari pengusaha yang merupakan warga Muhammadiyah, bahkan yang dari luar Muhammadiyah.
"Muhammadiyah tidak menolak kalau ada bantuan-bantuan, termasuk perorangan seperti pengusaha Muhammadiyah dan pengusaha nasional. Termasuk kerjasama perusahaan nasional dalam bentuksponsorship," kata Din.
Din menjelaskan, Muhammadiyah pertama kali menggunakan dana dari amal usaha Muhammadiyah pada Muktamar ke-45 pada 2005 di Malang Jawa Timur. Acara muktamar itu berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada Muktamar ke-46 di Yogyakarta, juga berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Din mengatakan, untuk Muktamar ke-47 juga berlangsung di amal usaha, yakni Universitas Muhammadiyah Makassar.
"Universitas Muhammadiyah Makassar sudah membangun gedung Menara Iqro, 21 lantai, yang juga akan dipakai sebagai sarana pendukung Muktamar. Sudah selesai bangun juga balai sidang besar sebagai arena muktamar, kapasitasnya 7 ribuan lebih," kata Din.
