Kerumunan Sebabkan Sesak Nafas Hingga Kematian

Author : Humas | Sunday, January 01, 2023 10:55 WIB | Jurnal Post -

Kerumunan Sebabkan Sesak Nafas Hingga Kematian

Oleh: Sa’idah Nur Halisa, Mahasiswa UMM, Prodi farmasi 2022, Universitas Muhammadiyah Malang

JurnalPost.com – Pada 29 Oktober 2022, tepatnya di Itaewon sedang merayakan pesta Halloween. Kawasan Itaewon sendiri sudah lama populer sebagai tempat perayaan Halloween setiap tahunnya. Beberapa turis dari negara tetangga, termasuk warga negara Indonesia, bahkan rela terbang ke Seoul untuk merayakan Halloween di Itaewon. Pesta halloween tersebut semakin populer di negara-negara Asia. Dikarenakan banyak orang yang dating ke Itaewon pada malam itu, terjadi tragedi yang menewaskan ratusan orang.

Seorang pengunjung menjelaskan situasi pada saat malam halloween. Dia turun dari taksi pada pukul 10:30, di jalan yang sudah terjadi crowd rush. Sekitar pukul 10:30 kst, ia menuju TKP. Ia berpikir sebernarnya tidak masuk akal karena setelah kejadia pukul 10:15 seharusnya jalanan sudah dibatasi tetapi saat ia tiba jalanan masih bisa dilewati seperti biasa.

Berdasarkan cerita salah satu pengunjung, pada saat pukul 10:59 orang-orang disekitar masih ada ruang untuk berfoto di jalanan, hanya berjarak 100 meter dari TKP. Karena tidak ada yang merasa aneh orang-orang terus berjalan maju. Saat ia melakukan perjalanan balik, mulai ada orang-orang yang mengangkat korban pingsan, tapi orang-orang mengira itu hanya pertunjukan karena ada pengunjung lain yang dating dengan make up pucat. Orang-orang membuka jalan untuk orang yang mengangkat korban walaupun tidak tau kejadian yang pasti. Pada pukul 11:30, ia sampai di seberang jalan gang TKP, ia mengambil foto orang yang berkerumun, tapi tidak tau bahwa tempat itu adalah TKP. Sekitar jam 12:30 ia baru menyadari bahwa foto yang ia ambil adalah TKP setelah mendapatkan banyak pesan dari orang-orang yang menanyakan kabarnya.

Pihak kepolisian mengungkapkan rekaman laporan dari pengunjung Itaewon pada malam terjadinya tragedi Halloween. Sebelum pukul 22:22 pertolongan pertama tiba, sebenarnya pengunjung sudah merasakan adanya bahaya crowd rush di gang TKP sejak sore hari. Dilansir dari Coppamagz (MBC News) pelapor pertama menelpon dari pukul 18:34, meminta polisi untuk datang mengatur jalanan di sana agar orang tidak bergerombol. Laporan kedua pada pukul 20:09 mengabarkan bahwa gang tersebut selalu padat pengunjung dan meminta polisi datang. Pelapor ketiga pada pukul 20:33 mulai mengabarkan bahwa ada banyak orang yang tumbang di jalanan. Laporan panggilan darurat terus berdatangan sebelum kejadian pada pukul 22:15. Tercatat ada 11 laporan darurat yang masuk dan meminta polisi untuk datang mengatur jalanan.

Tragedi Halloween di Itaewon terjadi mulai jam 22:22 kst (12:22 WIB) di sekitar Hotel Hamilton. Pengunjung berdesakan di sekitar gang yang sempit yang jalannya menurun. Menurut saksi, ketika sudah berjatuhan, pengunjung yang berada di belakang mendorong yang di depan. Banyak petugas yang kewalahan untuk melakukan CPR.

Ratusan korban jiwa meninggal dunia di Itaewon. Hal ini terjadi karena antusias pengunjung untuk merayakan pesra halloween yang tidak dilaksanakan dua tahun terakhir akibat pandemi. Akibatnya, banyak massa yang berkumpul dan membludak di sekitar Itaewon menyebabkan massa bersedak-desakan, banyak yang berjatuhan, dan terjadi aksi dorong-dorongan. Pada akhirnya tercatat ada 156 korban jiwa yang terdiri dari 55 pria dan 101 wanita pada tragedi ini. Berdasarkan kelompok usia, 104 orang berusia 20-an, 31 orang berusia 30-an, 12 orang berusia remaja, 8 orang berusia 40-an, dan 1 porang berusia 50-an.

Di antara mereka, 26 orang merupajan warga negara asing yang berasal dari 14 negara termasuk Iran, China, dan Rusia. Dalam briefing media, pihak otoritas mengumumkan, “Hingga Senin 31 Oktober ada 1 korban meninggal yang belum teridentifikasi. Pada Selasa 1 November sudah teridentifikasi korban meninggal jam 6 sore merupakan remaja perempuan kelahiran 2005. Alamat rumahnya sudah diketahui”. Tragedi ini menjadi salah satu tragedi yang memilukan warga Korea Selatan. Faktor lain yang menyebabkan ratusan orang tewas dalam tragedi di Itaewon adalah berlangsung tanpa ada arahan, ratusan ribu orang yang menyerbu kawasan Itaewon murni ingin menikmati suasana dan keramaian di bar-bar dan club di kawasan itu, gang yang ada di daerah Itaewon memang sempit hanya selebar 3,2-4 meter dengan permukaan yang kadang naik dan turun seperti bukit. Insiden desak-desakan yang berbuntut ratusan orang meninggal terjadi di salah satu gang Itaewon di sebelah Hotel Hamilton di luar pintu keluar 1 stasiun kereta bawah tanah.

Pemerintah Metropilitan Seoul mengungkapkan bahwa telah menerima sekitar 270 laporan orang hilang pada pukul 7 pagi (30/10) sehubungan dengan tragedi halloween. Sedangkan menurut keterangan dari orotitas Kota Seoul, per jam 2 siang kst (30/10) menerima 3580 laporan orang hilang terkait tragedi halloween ini. 3493 di antaranya malapor lewat telepon, dan 87 lainnya melapor langsung ke kantor. Laporan orang hilang pada tragedi Itaewon pada pukul 8:40 kst sebanyak 355 laporan, kemudian pada pukul 11:00 kst bertambah menjadi 2249 laporan, lalu pada pukul 12:00 kst bertambah lagi menjadi 2642 laporan, yang yang terbaru pada pukul 14:00 kst bertambah lagi menjadi 3850 laporan.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol secara resmi mengumumkan dalam siaran pers, “Tragedi dan bencana ini seharusnya tidak pernah terjadi di jantung Kota Seoul saat perayaan Halloween. Saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban insiden ini dan berharap orang-orang yang terluka segera sembuh. Hati saya turut berduka cita untuk anggota keluarga korban, yang patah hati karena kehilangan orang yang dicintai,” kata Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, seperti dilansir dari detiknews. Pemerintah Korea Selatan menetapkan pada tanggal 29 Oktober 2022 sebagai hari berkabung nasional. “Pemerintah akan menetapkan masa berkabung nasional mulai hari ini hingga insiden tersebut dapat dikendalikan dan akan menempatkan prioritas utama dalam urusan negara dalam pemulihan dan tindak lanjut dari insiden tersebut.” lanjut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

Menurut saya, efek dari pandemi, warga Korea Selatan sangat antusias untuk merayakan pesta halloween yang diselenggarakan di Itaewon kali ini. Banyak orang berbondong-bondong datang ke Itaewon. Akibatnya, menyebabkan kerumunan di gang Itaewon yang sempit. Bahkan untuk berjalan susah. Karena kondisi yang sesak, banyak pengunjung yang mengalami sesak nafas. Banyak juga korban yang jatuh terinjak-injak sehingga menyebabkan banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka. Perayaan ini membawa duka bagi warga Korea Selatan karena padatnya pengunjung yang datang untuk merayakan halloween.

Harvested from: https://jurnalpost.com/kerumunan-sebabkan-sesak-nafas-hingga-kematian/41762/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: