Gambar 1. Mahasiswa (PMM) Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) Kelompok 91 Gelombang 07 dalamsesi foto bersama Kader Adiwiyata dan Pembina Adiwiyata SMPN 26 Malang.
JurnalPost.com – Sabtu, 3 September 2022 Kelompok 91 Gelombang 07 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) melaksanakan pembuatan biopori di sekitar SMPN 26 Malang. Kegiatan yang diikuti oleh kader adiwiyata ini juga didampingi secara langsung oleh pembina adiwiyata sekolah.
Melihat kondisi lingkungan sekolah yang sering tergenang air terutama pada musim hujan, biopori menjadi solusi untuk mengurangi jumlah genangannya dan juga dampak yang lebih besar nantinya.
Dalam proses pembuatannya, dimulai dengan pelubangan pipa. Untuk pipanya sendiri menggunakan pipa yang berukuran sedang hingga besar dan memiliki diameter yang cukup besar untuk menampung saringannya. Pelubangannya sendiri mengunakan bor listrik untuk memudahkan pengerjaan dan lebih menghemat waktu.
Untuk saringannya sendiri menggunakan kaleng bekas dan untuk filternya sendiri menggunakan sampah organic yang telah dikumpulkan terlebih dahulu sebelumnya.
Penggunaan kaleng sebagai pemanfaatan barang bekas merupakan inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa PMM berfungsi sebagai saringan guna mempermudah pengambilan kompos yang di hasilkan dari sampah organik yang di hasilkan. Kaleng yang sudah di lubangi bawah dan sampingnya kemudian dikaitkan dengan kawat sepanjang lobang BIOPORI yang di sambungkan dengan penutupnya. Jadi ketika penutupnya di buka kompos pun akan bisa diambil dengan mudah.
Sisa dari sampah organic seperti daun-daunan kering, bisa di ubah menjadi menjadi kompos, selain itu sampah organic juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya, seperti pupuk untuk tanaman, media tanam yang lebih efektif, serta media serapan air yang lebih baik dibandingkan jenis tanah pada umumnya.
Setelah pipa dan filter siap, selanjutnya adalah penggalian lubang dengan kedalaman 80cm-1m. Hal ini bertujuan agar tanah mampu menyerap air yang masuk serta air mampu tersaring dengan dengan maksimal. Langkah terakhir adalah penanaman pipa dan peletakan saringan besarta media filter kedalam tanah. Perlu diperhatikan juga ketinggian penanaman dari pipanya agar tidak melebihi tinggi tanah. Jika hal ini tidak diperhatikan akan mengakibatkan kegagalan fungsi dari biopori air yang telah di buat.
Sebagai Pembina Adiwiyata Ibu Dewi Megawati beharap para kader paham dan bisa mengedukasi teman sekolah serta lingkungan tempat tinggalnya akan pentingnya fungsi dari biopori
“Kehadiran program PMM di Sekolah sangat membantu, kebetulan di SMPN 26 BIOPORI kita kurang sebelumnya memang sudah ada tapi siswa tidak turun langsung, jadi saat ini semoga bisa mengedukasi dan membimbing juga anak-anak praktek membuat biopori” ucap Dewi Megawati.
Dari program yang telah di laksanakan, dihasilkan 15 lobang resapan BIOPORI baru yang diharapkan dengan adanya bipori akan mengatasi banjir, menambah daya resap air di lingkungan dan sebagai tempat pembuangan sampah organik yang akan menjadi kompos agar tanah semakin subur.
Penulis : Pegabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) Gelombang 07 Kelompok 91 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Manajemen.
Dosen Pembimbing Lapang (DPL) : Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA.