JurnalPost.com – Pornografi memiliki dampak besar bagi anak maupun dewasa. Dampak-dampak pornografi yang umumnya kita ketahui yaitu menurunnya fungsi otak, proses belajar anak menjadi terganggu dan meningginya perilaku impulsif pada anak. Maka dari itu, dampak pornografi sepantasnya diajarkan sedari kecil oleh orang tua kepada anak-anaknya. Namun, seperti yang kita ketahui, edukasi tentang dampak pornografi masih belum banyak diajarkan pada anak usia dini. Kurangnya edukasi dampak pornografi menyebabkan maraknya kecanduan pornografi yang dialami oleh anak-anak.
Pada tanggal 17 Juli 2023, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri. Kegiatan PMM Bhaktimu Negeri merupakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa UMM yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengalaman dan memberikan manfaat dan dampak positif bagi Masyarakat dari kegiatan yang dilakukan. PMM Bhaktiku Negeri biasanya dilaksanakan oleh kelompok yang terdiri atas empat sampai lima Mahasiswa UMM. Dalam hal ini, kelompok 26 gelombang 2 berinisiatif untuk membawakan tema “Edukasi Seks”, sebagai materi yang akan mereka ajarkan pada siswa kelas 5 SDN Tegalgondo.
Dalam penyampaian materi, terdapat pembelajaran tentang dampak pornografi. Siswa kelas 5 SDN Tegalgondo terlihat familiar dengan kata Pornografi. Bahkan, terdapat beberapa siswa yang telah mengetahui situs-situs pengunggah konten pornografi. Siswa lainnya mengartikan pornografi sebagai kegiatan memamerkan anggota tubuh dengan cara memposting video-video tidak pantas di media sosial. Hal tersebut menandakan separuh dari mereka telah mengetahui bahkan telah mengakses konten pornografi. Maka dari itu, pada penyampaian tentang dampak pornografi, Kelompok 26 PMM pertama-tama mengedukasikan tentang apa itu pornografi pada umumnya guna menanamkan pemahaman tentang pornografi terhadap siswa kelas 5 SD sebagai acuan untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk kegiatan pornografi.
Selain memberikan pemahaman tentang apa itu pornografi, kelompok 26 PMM tentu saja mengedukasikan tentang dampak pornografi pada anak, dengan cara menonton video penjelasan tentang bahaya pornografi yang diunggah oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, untuk membangun pemahaman tentang dampak pornografi dan membangun suasana kelas yang menyenangkan. Selain itu, kelompok 26 PMM juga memberikan penjelasan tentang dampak pornografi kepada anak yaitu: merusak otak, kecanduan, sulit berinteraksi dengan orang lain, keinginan mencoba dan meniru, merusak mental dan proses belajar menjadi terganggu. Setelah mengetahui dampak dari pornografi. Siswa kelas 5 SDN Tegalgondo terlihat tertarik terhadap materi tentang dampak yang ditimbulkan jika mengakses hal-hal tentang pornografi. Pengetahuan tentang dampak pornografi yang timbul pada anak berguna untuk memberikan pemahaman kepada anak bahwa mengakses konten-konten pornografi merupakan hal yang sangat merugikan.
Menyikapi anak yang telah menonton ataupun telah mengetahui apa itu pornografi, Kelompok 26 PMM juga mengajarkan tentang bagaimana cara menghindari kecanduan pornografi. Cara-cara yang diajarkan tersebut meliputi: Memblokir konten vulgar, mengembangkan minat dan bakat, mempelajari nilai-nilai agama dan moral, mencari lingkungan pertemanan yang baik, dan menyibukan diri. Mengenai cara menghindari kecanduan pornografi dengan memblokir konten vulgar, kelompok 26 PMM secara khusus memberitahukan tentang bentuk konten-konten tidak pantas kepada siswa dan sekaligus mengajarkan tutorial atau tata cara melaporkan dan memblokir konten-konten tidak pantas di media sosial yang sering digunakan oleh para siswa kelas 5 SDN Tegalgondo.
Dengan tujuan menambah semangat siswa untuk mengingat materi yang telah disampaikan, kelompok 26 PMM mengadakan games sambung kata yang dilakukan dengan cara memberikan soal sekitar edukasi seks. Soal tersebut juga meliputi materi dampak pornografi. Kebanyakan siswa kelas 5 SDN Tegalgondo mampu menjawab dampak kecanduan pornografi terhadap otak dan memblokir konten yang tidak pantas di media sosial sebagai cara menghindari konten pornografi. Siswa kelas 5 SDN Tegalgondo terlihat memahami materi tentang dampak pornografi yang disampaikan. Wali kelas 5 SDN Tegalgondo turut memberikan komentar positif atas apa yang telah diajarkan oleh kelompok 26 PMM.
Oleh: Intan Agni Ramadhani
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang