Semarakkan Budaya Topeng Malangan Puluhan Siswa SMP Pakisaji Berkreasi Untuk Pelestarian Kebudayaan Lokal

Author : Humas | Thursday, August 31, 2023 08:27 WIB | Jurnal Post -

Siswa/i SMP se-Pakisaji Mengikuti Lomba Melukis Topeng (23/07/2023)

Malang, JurnalPost.com – Puluhan siswa dari berbagai SMA di Pakisaji, sebuah kawasan di Malang, Jawa Timur, turut serta membangkitkan semangat budaya topeng Malangan melalui berbagai kegiatan budaya. Salah satunya adalah Lomba Menggambar Topeng Malangan yang diadakan pada tanggal 23 Juli di Padepokan Seni Tari Asmorobangun, untuk memeriahkan Malam Satu Suro.

Lomba lukis merupakan salah satu upaya mendidik generasi muda untuk terus berkarya dan mewujudkan budaya sendiri. Anggota WIB, Reza yang sedang bekerja di Padepokan Asmorobangun mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting sebagai bentuk sosialisasi budaya topeng untuk melestarikan budaya lokal di masa mendatang.

Dalam lomba menggambar topeng, para siswa menggunakan spons sederhana untuk mengeluarkan kreativitasnya sesuai dengan imajinasinya. Meski begitu, mereka tetap memperhatikan bentuk asli dari topeng Malangan tersebut. Sebanyak 7 warna cat disiapkan yaitu merah, kuning, hijau, kuning keemasan, putih, hitam dan biru yang merupakan warna primer yang digunakan untuk mencirikan topeng. Setiap warna memiliki arti tersendiri, seperti merah untuk kegagahan, putih dan kuning untuk kesucian dan kesetiaan, hitam dan biru untuk kebijaksanaan, hijau untuk kedamaian dan kesuburan, dan kuning melambangkan kebahagiaan atau kegembiraan. Warna-warna tersebut akan menjadi dasar dari setiap karakter topeng Malangan dan akan menentukan karakter dari karakter tersebut.

Selain lomba melukis, anak-anak juga dibimbing tentang makna pemilihan warna karakter topeng, agar lebih memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kesenian tradisional ini.

Setelah lomba melukis berakhir, acara dilanjutkan dengan tarian kelompok yang rapi yang diikuti oleh seluruh siswa SMP yang sebelumnya telah mengikuti arak-arakan topeng dari padepokan menuju punden. Arak-arakan ini diiringi oleh rontek dan jolen, tumpengan besar berisi hasil bumi, dan beberapa uang logam yang akan dibagikan seusai jaga umum menurut kepercayaan masing-masing. Acara doa bersama ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas pergantian tahun di bulan Suro.

Arak-Arakan Jolen Menuju Punden (23/07/2023)

Acara Suro kali ini semakin seru dengan hadirnya KKN MMD 158 dari Universitas Brawijaya yang berjumlah 14 orang dan menjadi LO bagi setiap siswa SMP. Kolaborasi dengan mahasiswa Studi Media Universitas Muhammadiyah Malang juga membuat acara semakin spesial, dengan perubahan baru seperti kreasi ornamen topeng Malangan yang akan diresmikan saat acara Suro.
.
Puncak acara Suro di Padepokan Seni Topeng Asmorobangun adalah Pementasan Wayang Topeng Malangan dengan lakon Lahire Naga Tahun. Pertunjukan ini melibatkan aktor yang memakai topeng selama pertunjukan. Kisah kelahiran Naga menyampaikan pesan moral kepada anak-anak untuk bersikap baik, tidak keras kepala dan tidak menyakiti orang lain di tahun yang baru. Selain penampilan artistik, obor yang dinyalakan malam itu menambah kesan indah dan khidmat dalam acara Satu Suro. Senter mengarah ke set dan angka 7 dimaksudkan untuk mengarah ke studio dan kehidupan yang lebih baik. Selanjutnya, obor melambangkan rasa syukur dan harapan untuk tahun yang akan datang. Antusiasme masyarakat setempat untuk mengikuti acara Satu Suro juga semakin meningkat, tidak hanya para orang tua tetapi juga anak-anak muda ikut bergembira dan memeriahkan suasana.

Kesenian Topeng Asmorobangun Padepokan yang terletak di Desa Kedungmonggo, Pakisaji, Malang ini berperan penting dalam melestarikan seni budaya tradisional Malang, khususnya Tari Topeng Malangan. Didirikan pada tahun 1900 atau 123 tahun,

Asmorobangun Padepokan kini dipimpin oleh Tri Handoyo, keturunan langsung dari Mbah Karimun, pendiri padepokan tersebut. Keberhasilan Padepokan Asmorobangun dalam menjaga kualitas produknya tidak lepas dari dukungan bersama dari masyarakat dan masyarakat Grand Malang.

Acara Suro ini telah mencapai tujuan yang diharapkan yaitu memperkenalkan dan melestarikan budaya topeng Malangan kepada generasi muda. Antusiasme dan semangat siswa SMP dari berbagai daerah Pakisaji berperan penting dalam menjaga kelangsungan budaya tradisional ini. Dukungan universitas juga menambah nilai acara, semakin meningkatkan nilai budaya lokal di era digital. Semangat pelestarian budaya diharapkan terus berkembang dan diikuti oleh generasi mendatang untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Pemberian Hadiah Bagi Siswa (23/07/2023)

Di penghujung acara Suro, seluruh peserta dan penonton merasa senang dan puas dengan suksesnya acara tersebut. Selain menjadi ajang kompetisi dan ajang kreativitas, Lomba Menggambar Topeng Malangan juga memberikan pengalaman berharga bagi puluhan siswa SMP se-Pakisaji dalam memahami dan mengapresiasi budaya lokalnya.

Dukungan dari KKN MMD 158 Universitas Brawijaya dan mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang juga menjadi bukti bahwa kerjasama antar lembaga pendidikan dapat berdampak positif bagi pelestarian budaya. Kerjasama semacam ini tidak hanya meningkatkan keberlangsungan acara budaya tradisional, tetapi juga meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Apalagi kehadiran obor yang indah dan penuh makna dalam acara Satu Suro ini meninggalkan kesan mendalam bagi para hadirin dan penonton. Obor yang mengarah ke bengkel dan kehidupan yang lebih baik melambangkan harapan dan semangat menyambut tahun baru yang penuh berkah. Semangat inilah yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam animasi acara Satu Suro di Padepokan Seni Topeng Asmorobangun.

Seni topeng Asmorobangun Padepokan juga berperan penting dalam melestarikan seni dan budaya tradisional Malang. Didirikan pada tahun 1900, padepokan ini berhasil menjaga

kualitas produknya dan menjadi pusat perhatian para pecinta seni dan budaya. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan masyarakat dan masyarakat Malang Raya secara umum yang telah berjasa menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Selain Tari Topeng Malangan, Padepokan Asmorobangun juga menjadi tempat belajar dan berlatih kesenian tradisional lainnya. Dengan peran penting dalam melestarikan budaya lokal, retret ini menjadi tempat berharga bagi generasi muda untuk belajar dan lebih memahami warisan budaya nenek moyang mereka.

Menari Massal Topeng Malangan di Punden (23/07/2023)

Acara Suro ini menjadi bukti bahwa upaya pelestarian budaya lokal harus melibatkan banyak pihak, mulai dari generasi muda, lembaga pendidikan, komunitas, hingga pelaku budaya. Kerjasama antar berbagai pihak ini berdampak positif bagi kelestarian budaya tradisional, sehingga nilai-nilai dan warisan leluhur dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

Siswa sekolah menengah yang aktif mengikuti acara Suro juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut serta melestarikan budaya daerah. Partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan budaya menunjukkan bahwa kaum muda memiliki peran penting dalam menjaga identitas budaya daerah mereka.

Semangat dan semangat untuk melestarikan budaya lokal diharapkan terus merasuk ke dalam masyarakat, melalui kegiatan serupa dan upaya pribadi untuk menjaga dan memperkenalkan budaya kepada orang lain. Pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama, agar kekayaan budaya Indonesia tetap eksis dan lestari dalam arus modernisasi dan globalisasi.

Dengan demikian, generasi mendatang akan selalu memiliki identitas yang kuat, menghormati dan menghargai warisan leluhurnya, serta mampu menginspirasi dunia dengan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Kami berharap semangat pelestarian budaya terus tumbuh dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Oleh:
(Reza – Ketua Kelompok)
(Tri Handoyo – Pemilik Asmorobangun)
(Jamroji, S.Sos., M.Comms – Dosen Pengampu

Harvested from: https://jurnalpost.com/semarakkan-budaya-topeng-malangan-puluhan-siswa-smp-pakisaji-berkreasi-untuk-pelestarian-kebudayaan-lokal/56691/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: