Foto: Pengimplementasian limbah sayur untuk pakan lele.
Kabarjagad.id, Jombang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang yang sedang melakukan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), Gelombang 1 Kelompok 12 tahun 2023 melakukan demo atau pengimplementasian hasil uji coba pakan ternak lele.
Tujuan dari kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan sedikit manfaat, edukasi atau solusi atas problem yang dihadapi warga Dusun Delik, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Betapa tidak, mayoritas warga Desa Madiredo bermata pencaharian usaha tani. Dengan hasil sayur mayur, selain ternak sapi, lele, ayam dan unggas lainnya.
Komoditas sayur mayur biasa ditanam berbagai lahan. Hasil budidaya itu sebagian didistribusi ke luar daerah melalui pengepul, selain dikonsumsi warga setempat untuk memenuhi pasar lokal.
Akan tetapi, tidak semua komoditas hasil pertanian terserap oleh pasar. Tak ayal, menumpuk dan menimbulkan problem. Jumlahnya relatif banyak. Aroma tak sedap timbul dan dikeluhkan warga. Terkesan kumuh tak elok sebagai kota wisata. Memperhatikan perihal tersebut kelompok mahasiswa PMM yang sudah mendapat pengetahuan edukasi di bangku kuliah berupaya menyikapi problematika.
Yakni mengelola limbah sayuran untuk dijadikan alternatif pakan ternak lele, dengan cara melalui beberapa proses.
Dengan Koordinasi Aringga Yusuf Amrullah dengan empat anggotanya Ahmad Hanif Muwaffaq, Junike Medica Wana Pratiwi, Belvafedo Gabriexel Putrahendra, dan Dea Citra Delvanda melakukan uji coba, hingga bisa diimplementasi secara mudah oleh warga.
Dibawah arahan dosen pembimbing lapang, yaitu Ibu Chalimatuz Sa’diyah, SE., MM, uji coba dilakukan diikuti dan didukung warga setempat yang dikoordinasi oleh Candra Aris Suherman, Kepala Dusun Delik.
Pekerjaan diawali dengan mensortir limbah sayuran yang masih layak untuk dijadikan bahan. Setelah itu, dilakukan penjemuran bahan hingga kadar air pada limbah tidak terlalu basah. Selanjutnya, dilakukan pencampuran beberapa bahan pakan ternak, dilakukan pengeringan secukupnya, agar tidak beracun saat diberikan pada ikan lele.
“Proses pengeringan bisa dibilang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dikarenakan kekeringan, kadar air bahan pakan ternak lele tersebut dapat mempengaruhi daya ambang dari pakan ternak tersebut,” papar Aringga Yusuf Amrullah.
Kegiatan pengolahan limbah sayuran menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bisa bersifat mutualisme antara petani sayuran dan peternak lele, serta dapat menunjang perekonomian warga setempat, imbuhnya.(Ash).