Ferdy Aprizal, Mohammad Rakan Putra Zazli Agus, serta Hamim Faqih meraih juara dua National Debate Competition. (Humas UMM/KLIKMU.CO)
KLIKMU.CO – Usaha tidak mengkhianati hasil, pepatah tersebut seakan cocok dengan tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sukses meraih juara. Mereka berhasil menyabet tempat kedua dalam National Debate Competition bertajuk Harmoni Cinta Guru Pesta Daring Universitas Negeri Jakarta (UNJ), awal September lalu. Ada lebih dari 20 tim dari berbagai universitas se-Indonesia yang saling bersaing dalam kompetisi itu.
Adalah Ferdy Aprizal dan Mohammad Rakan Putra Zazli Agus dari Fakultas Psikologi serta Hamim Faqih dari Hubungan Internasional yang mampu mengharumkan nama kampus. Ferdi, sapaan akrabnya menceritakan bahwa timnya hanya melakukan persiapan selama satu minggu sebelum kompetisi. Selain mental, retorika penyampaian dan penguasaan materi juga penting. Mereka selalu berlatih diskusi dan juga melihat video debat yang ada di sosial media.
“Persiapan kita dalam perlombaan kali ini lebih menguatkan retorika agar lancar ketika menyampaikan argumentasi dalam kompetisi,” ucapnya.
Ia bersyukur pihak UMM selalu memberikan motivasi dan menyediakan organisasi yang mendorong kemampuan debat mereka. Ada LSO di tingkat fakultas, ada pula beragam UKM di tingkat universitas. Jadi, semua mahasiswa bisa ikut sesuai dengan minat dan passionnya. Bahkan mampu mengantarkan menuju puncak prestasi di berbagai lomba.
Mahasiswa asal Tarakan ini melanjutkan bahwa pada babak penyisihan, timnya sempat bertengger di posisi akhir. Bukan hanya sekali, tapi saat quarter final, mereka juga duduk peringkat terakhir pula. Namun berkat mental baja, mereka mampu terus naik dan mempersembahkan yang terbaik. Hingga akhirnya masuk final.
Menariknya, ia dan tim belum lama memenangkan juara dua lomba debat nasional pada event Festival Retorika Universitas Negeri Malang (UM), bulan Juli lalu. Menurut Ferdi, kuncinya adalah tidak meremehkan lawan sehingga bisa menampilkan upaya yang apik dan menghasilkan hal yang baik.
“Kami tidak ingin jadi satu-satunya yang bersemangat meraih prestasi. Sasya mengajak mahasiswa-mahasiswa lain untuk menemukan bakat, potensi dan minat mereka. Kemudian diasah dan dikembangkan sehingga memberikan kelebihan pada diri. Pun dengan upaya mengharumkan nama Kampus Putih UMM di berbagai kancah. Baik lokal, nasional hingga internasional,” harapnya. (RF)