Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock)
Malang, KLIKMU.CO – Belakangan, banyak kasus bunuh diri muncul dengan alasan latar belakang ekonomi. Tak hanya membunuh diri sendiri, sejumlah kasus bahkan melibatkan beberapa anggota keluarga, seperti ayah, ibu, dan anak.
Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Moh. Wahyu Kurniawan menyampaikan, kejadian ini seharusnya dapat dicegah. Utamanya dengan kepedulian antartetangga dalam lingkungan sosial yang merupakan salah satu esensi dari sila kedua Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Jika kita ingin damai di masyarakat, kita harus memanusiakan manusia dengan hubungan yang harmonis antartetangga, saling menghormati, memahami, dan toleransi,” ucap Wahyu.
Jika tidak ada kepedulian di masyarakat, lanjut Wahyu, rasa persatuan dan kesatuan juga akan merenggang. Ini membuat terputusnya tali silaturahmi antarsesama, terutama warga di lingkup yang sama. Rasa damai tidak akan tercipta, hidup juga akan terasa lebih berat.
“Maka dari itu, sangat penting untuk mengimplementasikan nilai Pancasila di kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
Untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari, Wahyu menekankan pentingnya kedekatan dan keterbukaan. Jangan malu untuk menceritakan masalah yang sedang kita alami kepada orang terdekat serta jangan menganggap apa yang kita ceritakan adalah aib yang harus ditutupi.
Selain itu, aktif dalam kegiatan masyarakat juga dapat menjadi energi di dalam diri setiap individu, mendewasakan diri, dan membuka pola pikir yang luas dalam menghadapi suatu permasalahan.
“Banyak bersosialisasi akan membuat kita mampu mengambil solusi yang tepat dalam sebuah masalah. Selain itu, memaksimalkan program kemasyarakatan, baik secara formal maupun informal melalui civic engagement, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif di dalam diri. Termasuk juga ikut berpartisipasi dalam hal pembuatan kebijakan, baik di lingkungan tetangga maupun masyarakat,” tambahnya.
Terakhir, Wahyu berpesan agar masyarakat tidak meniru kejadian yang sudah terjadi. Setiap individu perlu menyadari bahwa sebagai makhluk sosial, manusia harus hidup berdampingan. Peka pada lingkungan sekitar dan terus bersosialisasi, melakukan komunikasi serta interaksi. Dengan demikian, akan muncul value untuk saling peduli dan memahami.
“Saling membangun diri untuk hidup bersama agar tidak mudah mencari solusi secara singkat dan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” tandasnya.
(Wildan/AS)