Suasana workshop di SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Paiton, Kabupaten Probolinggo. (Jihada/KLIKMU.CO)
Probolinggo, KLIKMU.CO – Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Paiton, Kabupaten Probolinggo, melanjutkan kegiatan Pendampingan STEM-Contextual melalui Integrasi Media dan Perangkat Pembelajaran Inovatif di Sekolah Riset Muhammadiyah tersebut.
Kali ini, diadakan kegiatan Workshop Fun Learning with STEM dan Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis STEM. Kedua workshop ini diselenggarakan selama dua hari pada Jumat-Sabtu, 20-21 Oktober 2023.
Kegiatan ini merupakan serangkaian aktivitas yang pendanaannya didukung oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Workshop Fun Learning with STEM bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas guru dalam mendesain media pembelajaran inovatif menggunakan green energy robotic.
Direktur Rumah Edukasi Mulia Anton dihadirkan sebagai narasumber. Jumlah peserta pada workshop ini 30 orang yang dibagi menjadi 10 kelompok secara heterogen. Para peserta mayoritas berasal dari SD Mutu Paiton serta guru-guru di bawah naungan Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo.
Mulia Anton mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk implementasi inovasi pembelajaran.
“Kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat dan menjadi nilai tambah dalam memberikan bantuan, terutama media pembelajaran kepada guru, agar mudah menyampaikan ilmu melalui media pembelajaran, khususnya pada pembelajaran berbasis STEM,” ungkapnya.
Workshop hari kedua menindaklanjuti pengembangan media green energy robotic yang telah dilakukan sehari sebelumnya. Pada workshop ini, secara kolaboratif guru dibimbing dalam menyusun perangkat meliputi lesson design, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan modul ajar. Pengembangan perangkat tersebut disesuaikan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka yang telah berjalan dua tahun terakhir di sekolah.
Fitria Nur Eka Putri SPd, salah satu guru SD Mutu Paiton, menyampaikan bahwa pembelajaran STEM ini memberikan perspektif baru baginya. Beberapa inspirasi yang didapatkan guru adalah bagaimana model pembelajaran berbasis proyek dapat diimplementasikan secara komprehensif dengan menggabungkan konsep atau teori dengan media pembelajaran inovatif. Dengan begitu, pembelajaran menjadi tidak monoton.
Lebih dari itu, pembelajaran tersebut dilakukan untuk mengasah kepekaan berpikir siswa dalam penyelesaian masalah kontekstual yang mereka hadapi sehari-hari seperti memanfaatkan panas matahari menjadi kipas bertenaga surya.
Anggota tim pengabdian, Zukhrufurrohmah MPd, menambahkan bahwa kedua workshop yang diselenggarakan ini pada akhirnya akan bermuara pada pemenuhan kebutuhan belajar siswa dan mempersiapkan mereka untuk dapat berperan sebagai agen perubahan sejak dini.
“Keterampilan berpikir kritis siswa yang sering kali dirasa out of the box merupakan modalitas yang luar biasa bagi guru dalam mendesain pembelajaran inovatif,” tuturnya.
(Jihada/Fuad/AS)