MALANG, KOMPAS.TV - Kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menciptakan inovasi beras artificial kaya nutrisi. Beras ini diklaim memiliki kadar gizi yang lebih tinggi dari beras biasa, sehingga dapat mencegah stunting.
Tim gabungan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terdiri dari Imelda Azaliya, Ibnu Hafid, Widia Rosa, Nisrina Nabila, dan Wahyudin Fahrurijal. Mereka berinovasi menciptakan beras artificial dari ekstrak daun bayam dan berbagai bahan alami lainnya, seperti tepung, sayuran hingga kacang kacangan.
Dalam pembuatannya, bayam segar dihaluskan untuk diambil sarinya dan dicampur dengan tepung hingga menjadi adonan. Setelahnya adonan beras di masukkan dalam streamer selama 30 menit dengan suhu 70 derajat. Selanjutnya dimasukkan dalam alat penggilingan hingga membentuk gel. Adonan lalu dimasukkan kedalam oven selama 20 jam dengan suhu 60 derajat.
Kandungan sayuran dan kacang yang terdapat dalam beras membuatnya mengandung nutrisi, vitamin dan zat besi yang jauh lebih tinggi dari beras biasa. Nutrisi dalam beras artificial dan harganya yang murah dipercaya mampu menekan angka stunting yang ada di Indonesia.
"Karena kandungan nutrisi yang ada dalam beras ini cukup tinggi, bisa mencegah stunting pada anak," Kata Nisrina.
Kedepannya, beras artificial buatan mahasiswa ini akan dijual setengah lebih murah dari harga beras dipasaran. Tidak hanya di Kota Malang namun juga merambah daerah lain yang memiliki angka stunting yang tinggi.