iStockphoto/Phira Phonruewiangphing Ilustrasi bahaya minuman bersoda bagi penderita batu ginjal.
KOMPAS.com - Dibalik rasanya yang menyegarkan, kandungan gula yang tinggi dalam minuman bersoda bisa memicu beragam penyakit. Salah satunya stroke.
Hal ini dipaparkan oleh Dosen Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Afifa Husna. Ia menjelaskan bahwa minuman soda berasal dari kandungan gas karbon dioksida (CO2). Gas ini menciptakan gelembung yang memberikan sensasi kesegaran saat diminum.
“Namun, kesegaran ini sebaiknya tidak menggantikan konsumsi air putih yang tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi tubuh,” katanya, dilansir dari rilis UMM pada Senin, (11/12/2023).
Selain gas CO2, minuman bersoda mengandung gula yang sangat tinggi. Bahkan, jumlah gula dalam minuman soda sering kali melebihi batas harian yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan.
"Kandungan gula yang tinggi ini memberikan rasa manis dan kenikmatan pada minuman. Namun di balik itu, terdapat risiko serius terkait kesehatan tubuh," tegasnya.
Kandungan gula yang tinggi dapat memaksa pankreas untuk menghasilkan lebih banyak insulin guna menghilangkan glukosa dari aliran darah.
Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin yang merupakan pemicu utama diabetes. Tak hanya itu, minuman bersoda juga dapat menurunkan kepadatan tulang.
"Kandungan gula yang tinggi dapat mengurangi densitas tulang, membuatnya lebih rentan terhadap kerapuhan. Sehingga dapat meningkatkan risiko osteoporosis," jelas dosen yang akrab disapa Ifa tersebut.
Parahnya, tingginya kadar gula dalam darah dapat mengakibatkan darah menjadi kental.
Karena itu bisa memicu penyumbatan pembuluh darah di otak yang berpotensi stroke. Sementara itu, penyumbatan pembuluh darah di jantung berisiko terkena serangan jantung.
"Dan bukan hanya sampai di situ, kandungan gula dalam minuman bersoda juga dapat menyebabkan kerusakan pada penglihatan, sistem saraf, dan membawa berbagai masalah kesehatan lainnya. Banyak masalah kesehatan serius yang bisa ditimbulkan oleh minuman bersoda," tambahnya.
Meski begitu, minuman ini bisa diminum kapan saja asalkan masyarakat tahu batas konsumsinya.
Kelebihan konsumsi minuman bersoda dapat membawa konsekuensi serius bagi tubuh. Maka, perlu adanya batasan khusus dan pemahaman menyeluruh terkait minuman bersoda.
“Sehingga, penting untuk mempertimbangkan pilihan minuman yang lebih sehat dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Mungkin minuman bersoda yang biasa dikonsumsi bisa diganti dengan air dingin yang sama-sama menyegarkan,” pungkasnya.