KOMPAS.com - Menjelang libur lebaran, tradisi mudik sudah menjadi agenda utama yang di nanti-nanti setiap tahun.
Pada momentum liburan ini, mobilitas kendaraan ke luar kota lebih padat daripada hari-hari biasa lainnya.
Bahkan tidak jarang, kecelakaan lalu lintas seringkali terjadi. Karena itu, pemudik harus berhati-hati dengan kendaraan yang digunakan.
Apa saja yang perlu dicek?
Menanggapi hal itu, Dosen Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Alvian Iqbal Hanif Nasrullah, memberikan tips aman mudik lebaran. Utamanya terkait keamanan dan kenyamanan dalam berkendara untuk jarak panjang.
Alvian, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa sebelum memulai perjalanan, pemudik benar-benar harus melakukan persiapan yang matang dan menyeluruh.
Ini mencakup dua aspek penting yakni persiapan fisik dari segi manusia atau pengemudi dan juga persiapan fisik kendaraan yang akan dipakai.
“Kondisi fisik pengemudi dan kondisi fisik mobil beserta komponen-komponen di dalamnya itu saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Percuma kalau performa mobilnya baik, tetapi kondisi pengemudi kurang fit untuk berkendara. Begitu pula sebaliknya,” tuturnya, dilansir dari laman UMM.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa komponen mobil yang harus dicek sebelum melakukan perjalanan jarak jauh. Pertama adalah kondisi ban yang harus dipastikan masih dalam kondisi prima dan tidak selip.
“Selain itu, tekanan udaranya juga harus ideal. Biasanya berada di kisaran 30-40 psi untuk ban mobil,” tambahnya.
Aspek teknis lain yang perlu diperhatikan adalah komponen mesin, seperti sistem pendinginan, sistem perolian, dan bagian-bagian silinder blok mobil.
Menurutnya, jarak tempuh yang panjang seringkali menyebabkan mesin kepanasan atau overheat. Oleh karena itu, radiator dan cooling fan juga perlu dicek dan dipastikan ulang kondisinya.
“Langkah untuk merawat kondisi mesin mobil adalah dengan rutin ganti oli mesin dan service keseluruhan di bengkel. Karena mesin yang ada begitu kompleks, maka service rutin mutlak dilakukan. Tidak hanya sebelum mudik atau perjalanan jauh saja,” tegas Alvian.
Tips lainnya yakni menyesuaikan beban yang diangkut dengan kapasitas maksimum kendaraaan tersebut.
Dalam istilah kendaraan, dikenal yang namanya over dimension and overloads atau ODOL.
“Jika beban yang dibawa oleh mobil melebihi kapasitas maksimum, maka akan sangat beresiko menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.
Terakhir, Alvian yang memiliki konsentrasi keilmuan dalam uji layak tabrak kendaraan menjelaskan bahwa banyak sekali kasus kecelakaan yang terjadi karena aspek teknis kendaraan.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan performa dari kendaraan yang dimiliki.