Dosen UMM: Mau Pensiun Dini? Pahami Dulu Beberapa Hal Ini

Author : Humas | Friday, July 14, 2023 17:07 WIB | kompas.com -

Ilustrasi menabung dana pensiun.

Ilustrasi menabung dana pensiun.(Shutterstock)

Penulis Albertus Adit

Editor Albertus Adit

KOMPAS.com - Menjadi pegawai atau karyawan tentu akan sampai pada usia pensiun. Tapi, pensiun dini juga bisa dilakukan sebelum masa pensiun.

Biasanya, alasannya karena masalah kesehatan, ingin berwirausaha, ingin bebas, atau ingin ada waktu berkualitas dengan keluarga.

Tapi, pensiun dini juga bisa terjadi bukan karena keinginan karyawan atau pekerja. Namun dari pihak perusahaan.

Menurut Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Widhiyo Sudiyono, ST., MAB., beberapa pekerja juga diberi penawaran oleh perusahaan agar pensiun dini. Tentu asalannya untuk mengurangi karyawan pada perusahaan tersebut.

"Tidak hanya keinginan pegawai, sering kali perusahaan juga menawarkan pensiun dini kepada pekerjanya untuk mengurangi pekerja yang kurang produktif," ujarnya dikutip dari laman UMM, Selasa (11/7/2023).

"Misalnya dengan memberi iming-iming pesangon berkali-kali lipat daripada gajinya," imbuh dia.

Meski demikian, Widhiyo memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa pensiun dini dapat dilakukan jika seseorang sudah memiliki passive income dalam bentuk investasi atau tabungan yang dapat mencukupi kehidupannya hingga masa tua.

Selain itu, pekerja juga bisa memiliki usaha agar uang pesangon dari perusahaan dapat diputar untuk kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, dia memberi saran bagi para pekerja yang ingin pensiun dini untuk menggunakan metode investasi dollar cost averaging (DCA), mempunyai usaha di area rumahnya, atau menabung di bank.

Dijelaskan, DCA adalah upaya menyisihkan jumlah pendapatan tertentu secara tetap setiap bulannya untuk diinvestasikan.

Jadi misalkan gajinya masih kecil, mungkin skema yang digunakan adalah 70-20-10, di mana 70 persen untuk kebutuhan hidup, 20 persen untuk keinginan dan 10 persen untuk investasi.

"Dengan metode investasi DCA ini, kita menyisihkan dana untuk berinvestasi dengan nominal dana tetap setiap bulannya, misalnya 1 juta per bulan.

Lalu misalnya diputuskan untuk berinvestasi di saham Bank BRI (Kode Saham BBRI). Setiap bulan dana 1 juta tersebut kita investasikan ke saham BBRI tidak peduli saat itu harga saham sedang naik atau turun.

Tetapi, dengan cara ini nanti bisa menjadi bekal di masa tua ke depan. Atau investasi jangka panjang.

Hanya saja, meski ada banyak kelebihan dari pensiun dini, tapi hal ini harus tetap dilakukan penuh pertimbangan.

Pensiun dini juga memiliki kekurangan, salah satunya kenyataan bahwa dunia usaha perlu kerja keras dan penuh ketidakpastian. Jika tak pintar menyesuaikan diri, seseorang bisa sangat rentan dan beresiko untuk gagal.

"Saran saya, jangan pensiun dini sebelum usaha yang dibangun berjalan stabil dan mapan. Sebaiknya upayakan sampai punya tujuh pemasukan dari tempat berbeda," kata dia.

Bagaimana caranya? Salah satunya bisa dari tetap bekerja, dan sisa enamnya adalah usaha.

Selain itu, ia juga menyarankan persiapan lebih awal bagi individu yang masih berada di usia produktif dan ingin pensiun dini suatu saat nanti.

Salah satunya dengan mengupayakan total pengeluaran jauh di bawah total dari passive income.

Passive Income adalah pendapatan yang kita dapatkan tanpa bekerja dan idealnya jika sudah meninggal, pendapatan ini tetap terus mengalir bagi anak dan cucu kita.

"Rumusnya memang sangat sederhana, namun pelaksanaannya sangat sulit. Untuk teman-teman pelajar, saran saya mulai terus belajar tentang investasi dan berwirausaha," saran dia.

Sebab, ilmu berwirausaha ini juga sangat berguna di dunia kerja, karena hampir semua bidang butuh sudut pandang wirausaha.

Harvested from: edukasi.kompas.com/read/2023/07/14/170700071/dosen-umm--mau-pensiun-dini-pahami-dulu-beberapa-hal-ini?page=all
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: