Kisah Alex Tena, Berjualan Air Isi Ulang untuk Biaya Kuliah S2

Author : Humas | Monday, October 24, 2022 09:31 WIB | kompas.com -

Mahasiswa UMM, Alex Tena menyelesaikan studinya dengan jualan air isi ulang.

Mahasiswa UMM, Alex Tena menyelesaikan studinya dengan jualan air isi ulang. (DOK. UMM)

Penulis Sandra Desi Caesaria | Editor Ayunda Pininta Kasih   KOMPAS.com - Istilah banyak jalan menuju Roma, sepertinya cocok bagi Alex Tena, mahasiswa  S2 jurusan Bahasa Inggris pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Demi menyelesaikan studi S2, Alex mencari uang dengan berjualan air isi ulang kemasan galon.  Ia tak malu dengan profesinya tersebut. Buatnya, berjualan air isi ulang itulah jalan menuju "Roma"-nya. “Kebetulan semasa kuliah, kos saya dekat dengan tempat air isi ulang. Di sana,saya melihat penjualnya hanya diam di toko saja. Melihat itu, saya mencoba untuk mengembangkan dengan mengantar ke berbagai lokasi pemesanan,” ungkap pemuda kelahiran Sumbawa Barat itu. Akhirnya, ia sendiri yang mengonsep bisnis depo air tersebut. Usahanya untuk membuka depo air isi ulang terbilang tidak mudah. Demi modal tambahan, Alex kerja lagi selama tiga bulan untuk bisa membayar uang muka peralatan depo air. “Ketika pertama kali jualan tidak mudah, awalnya hanya laku satu hingga enam galon saja. Sampai akhirnya saya mengubah metode pemasaran dengan menyebarkan brosur ke tiap mahasiswa dan membuka jasa antar galon secara online. Saya bersyukur strategi tersebut berhasil hingga sekarang penjualan air isi ulang bisa tembus 150 per hari, ” terangnya. Usahanya sendiri sudah dilakukan sejak 2019. Pada masa itu, beban kuliahnya semakin terasa padat. Tetapi di satu sisi, dia perlu tambahan uang untuk hidup dan kuliah. Tak mudah, tapi semangatnya yang seperti prajurit Roma membuatnya mencari akal memanajemen waktu. Jadi pada pagi hingga sore, ia memfokuskan diri berjualan dan kuliah, sedangkan malamnya mengerjakan tugas kuliah.
“Sebenarnya rasanya capek kalau harus beraktivitas dari pagi hingga malam. Tapi itu semua saya lakukan karena ada derajat yang harus saya angkat dan hinaan yang harus saya buktikan,” ujarnya. Menariknya, hasil jualannya juga digunakan untuk membantu teman-temannya yang kesusahan. Ia bersyukur dengan berjualan air isi ulang bisa sekalian membantu teman-teman mahasiswa yang sedang kesusahan. Kadang sesekali ia memberikan diskon, bahkan gratis bagi sesama mahasiswa. “Saya patok harga minimal lima ribu rupiah. Lalu untuk biaya ongkir nambah dua ribu, jadi tujuh ribu. Sedangkan untuk harga non-mahasiswa sepuluh ribu rupiah. Tak jarang saya memberikan harga lima ribu saja untuk mahasiswa ketika ia sulit. Tak sedikit juga yang kadang berutang terlebih dahulu,” tuturnya.  Belum lama, akhirnya ia bisa menyelesaikan S2. Dari pengalamannya, ia berpesan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa untuk menggunakan waktu yang ada dengan hal bermanfaat dan menjalani hidup dengan terencana. “Gunakan waktu dengan perencanaan yang baik. Kapan waktu belajar dan bekerja. Ketika kita menemukan suatu tantangan jangan menyerah, karena tantangan akan membawa kita untuk memiliki wawasan yang luas untuk memperbaiki diri kita sendiri,” pungkasnya.

 

Harvested from: https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/24/093222471/kisah-alex-tena-berjualan-air-isi-ulang-untuk-biaya-kuliah-s2?page=2
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: