Psikolog UMM: Luka Psikis Anak Saat Masa Kecil Perlu Diobati

Author : Humas | Wednesday, August 16, 2023 10:22 WIB | kompas.com -

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Penulis: Dian Ihsan

 | 

Editor: Dian Ihsan

KOMPAS.com - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah menyampaikan luka masa kecil harus segera diobati.

Hal ini akan berkaitan dengan kualitas diri di masa yang akan datang.

Baca juga: Rektor Undip Larang Keras Aksi Perploncoan untuk Mahasiswa Baru

Ketika tidak diobati, bilang dia, mungkin bisa saja sembuh. Namun butuh waktu lama dan meninggalkan bekas yang dalam.

"Bekasnya ini bisa berdampak pada kehidupan pribadi, seperti overthinking, penilaian negatif tentang diri sendiri dan menjadi orang yang tidak menyenangkan. Bahkan berakibat pada tidak diterima oleh lingkungan sosial, kurang peka, dan lain-lain," ujarnya dilansir dari laman UMM, Rabu (16/8/2023).

Salah satu masalahnya adalah pengasuhan yang kurang tepat dan optimal saat masa kecil.

Misalnya saja mengalami kejadian traumatis. Baik itu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penelantaran, hingga pengabaian.

"Luka-luka ini perlu diobati dengan beberapa langkah. Pertama yakni dengan menjalin dukungan sosial. Mendapatkan dukungan dari teman-teman, keluarga, atau bergabung dalam kelompok dukungan dapat membantu individu merasa tidak sendirian dalam menghadapi perjalanan pemulihan," ungkap dia.

Selain itu, terapi dan konseling juga dapat dilakukan. Meminta bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor dapat membantu individu untuk mengatasi trauma dan emosi yang terpendam.

Dalam sesi terapi, individu diberikan kesempatan untuk berbicara dan meresapi perasaan mereka dengan dukungan dan panduan yang tepat.

"Yang terakhir adalah praktik memaafkan. Memaafkan diri sendiri dan orangtua yang terlibat dalam masa lalu adalah langkah penting dalam memutus siklus negatif. Memaafkan membantu melepaskan beban dan memungkinkan individu untuk melangkah maju," jelas dia.

Hudan berpesan ke siapa saja yang punya luka masa lalu untuk terus berusaha menjadi lebih baik.

"Teruslah bergerak. Kita bukan seperti donat yang diam saja bisa berkembang. Pahami bahwa segala situasi yang kita hadapi tidak semuanya yang seperti kita inginkan. Dengan begitu kita bisa terus belajar dari pengalaman sehingga menjadi individu yang lebih matang dan berdaya," ujarnya.

Dia berharap agar rantai ini terputus, perlu ada persiapan bagi para calon orangtua sebelum memutuskan untuk menikah.

Ini semua berawal dari keputusan pernikahan, regulasi solusi dalam pernikahan, manajemen konflik dan tujuan pernikahan itu sendiri.

Baca juga: Cerita 2 Siswa SMA Labschool Cibubur Ikut Jambore Dunia di Korsel

"Harus disadari adanya konsekuensi yang muncul pasca pernikahan, termasuk kehadiran anak. Bagaimana orangtua memaknai kehadiran anak. Orangtua harus mengorbankan waktu hingga kebutuhan finansial. Ini kalau tidak disipakan bahaya. Anak bisa jadi pelampiasan orangtua yang tidak matang," tukas dia.

Harvested from: https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/16/102851771/psikolog-umm-luka-psikis-anak-saat-masa-kecil-perlu-diobati?amp=1&page=2&_gl=1*hu1kd7*_ga*NjQzOTgyMjE2LjE2OTI1ODczOTI.*_ga_77DJNQ0227*MTY5MjU5NTI4Mi4zLjEuMTY5MjU5NTM2Ni4wLjAuMA..
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: