Arul Dagul, alumnus UMM berbagi cara menjadi content creator.
KOMPAS.com - Ingin menjadi content creator? Namun, masih bingung bagaimana memulainya? Coba tips dari dua alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Mereka adalah Wawa Yasaruna dan Arul Dagul yang sudah lama dikenal sebagai content creator di media sosial.
Wawa Yasaruna dikenal sebagai content creator yang kerap membagikannya momen perjalanan wisata dalam dan luar negeri lewat Instagram @yasarunaa.
Sementara Arul Dagul adalah content creator akun YouTube dan Instagram yang sering menayangkan topik terkait gaming sepak bola.
Keduanya menyampaikan bahwa upaya menjadi influencer tidaklah sulit. Bagaimana caranya?
Wawa Yasaruna menceritakan konten bisa dibuat dari hal yang sederhana. Misalnya dari kebiasaan sehari-hari atau hobi yang disuka.
“Sedari kecil aku memang suka jalan-jalan. Sampai pada akhirnya aku mencoba mendokumentasikan semua perjalananku. Siapa sangka, sekarang aku malah menjadi seorang vlogger di bidang travelling,” kata Wawa bercerita, saat mengisi Rangkaian Komunikasi UMM Beraksi (Kommaksi) olen prodi Komunikasi dilansir dari rilis UMM.
Baginya, kesuksesan yang ia miliki hari ini tak lepas dari ketekunan yang harus dijalani. Kecintaannya pada travelling juga mampu membuka jalan karirnya. Bahkan kini ia sudah menjadi brand ambassador Traveloka.
Meksi begitu, popularitas yang ia miliki saat ini tak luput dari ejekan dan omongan miring.
“Aku bahkan tidak memfollow orang-orang di sekitarku. Rasanya dengan begitu aku bisa mengeksplor diri dan bisa menyalurkan ide kreatifku tanpa takut dicerca,” kata Wawa.
Hal senada disampaikan Arul. Ia yang kini memiliki 240 ribu subscriber Youtube dan 34 ribu follower Instagram.
Arul mengatakan, semua berawal dari hobi. Ia memang mencintai gim dan menurutnya menjadi gamers sangatlah mengasyikkan.
“Kalau boleh jujur, sebelum aku fokus bikin konten gim, aku sempat mendalami banyak hobi dan passion. Mulai dari jurnalistik, editor, bahkan stand up comedy. Intinya coba-coba aja sampai menemukan yang cocok sama diri kita,” kata Arul.
Ketua program studi Ikom Nasrullah, mengatakan kehadiran kedua alumnus UMM ini diharapkan bisa menjadi inspirasi mahasiswa UMM yang hadir di Kommaksi.
Event Kommaksi selalu diadakan untuk memberikan inspirasi dan peluang bagi mahasiswa terus berkembang.
Nasrullah mengatakan, tersebut sejalan dengan visi prodi Ilmu Komunikasi UMM yakni mencetak sumber daya manusia kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Terlebih lagi, Ikom Kampus Putih juga telah mengantongi akreditasi internasional FIBA-A.
Ia juga menjelaskan Kommaksi merupakan bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang telah bekerja keras melaksanakan praktikum yang berat.
“Kommaksi sempat vakum karena pandemi Covid-19 kemarin. Hal itu tentu mendorong teman-teman untuk kembali melaksanakannya dengan konsep yang lebih meriah,” katanya.
Rangkaian acara yang menarik Kommaksi juga mendapatkan perhatian khusus dari para mahasiswa dan pengunjung.
Salah satunya Ayunda Pinkan yang senang dan menilai bahwa ajang ini sangat seru dan asyik. Ia bahkan sukses membawa pulang penghargaan bersama timnya pada kategori audio visual 2.
Mereka sukses membuat iklan layanan masyarakat terkait program membatik bekerjasama dengan dengan Batik Mojo yang terletak di Daerah Kepanjen Kabupaten Malang.
“Kami memilih batik sebagai bahan praktikum audio visual ini karena ternyata membatik canting dapat mencegah stress dan depresi. Kami mengajak masyarakat untuk membatik bersama selama kurang lebih tiga bulan dan mendapatkan respon yang positif,” katanya menjelaskan.
.jpeg)
