MALANG - Fotografi merupakan hasil karya manusia yang sudah dikenal sejak beberapa dekade silam. Bermula dari pendokumentasian melalui proses kreatif yang disebut dengan lukisan. Era modern mulai bergeser pada kegiatan melukis dengan cahaya yang dikenalkan Isaac Newton. ”Dengan demikian, fotografi juga merupakan proses sejarah kehidupan. Fotografi lebih dari sekadar melihat, melainkan pendokumentasian dengan melakukan analisis berdasarkan penglihatan, rasa sampai analisis pengambilan keputusan,” ujar fotografer profesional, Ray Bachtiar saat agenda bedah buku miliknya berjudul ‘Ritual Fotografi’, Jumat (21/11).
”Kemudian dikenal kamera obscura yang memanfaatkan kamar gelap serta metode fotografi lain temasuk Kamera Lubang Jarum (KRL),” lanjut Ray di hadapan puluhan pengunjung baik dari mahasiswa maupun umum di Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang.
Kehadiran Ray Bachtiar merupakan rangkaian kegiatan yang dihelat UKM Focus Universitas Muhammadiyah Malang memperingati dies natalis.
Dijelaskan ketua panitia, Sigit Pamungkas, acara yang dimulai 17 November lalu, menampilkan karya fotografi anggota Focus di anjungan Ken Arok. ”Kami memotret potensi kelautan di daerah Tegal,” ujarnya.
Menurut Sigit, potensi kelautan belum terpublikasi secara luas, sehingga diharapkan melalui pameran ini dapat mengangkat potensi kelautan yang terlupakan. ”Mulai dari hasil tangkapan, besar pendapatan dari hasil melaut hingga kehidupan sehari-hari keluarga nelayan,” kata mahasiswa Teknik Elektro UMM ini. . tia-KP