AMERICAN Corner (Amcor) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memfasilitasi pertemuan antara sekolah dan kampus dengan USAID dalam sebuah ajang iptek. Direktur USAID Indonesia Andrew Sisson didampingi penanggung jawab Bidang Iptek USAID Indonesia, Emmnuela Delva, mengunjungi Amcor UMM untuk melihat secara langsung karya-karya siswa dan mahasiswa di Malang dalam bidang Iptek, Rabu (21/1).
Di hadapan dua warga Amerika Serikat itu para siswa dan mahasiswa unjuk kebolehan dalam memeragakan temuan teknologinya. Andrew sempat tertegun mengamati karya mahasiswa Teknik Mesin UMM berupa permainan yang merangsang kesukaan pada matematika. Karya yang diberi nama science technic string puzzle itu berupa education game yang dapat mengubah mindset siswa agar tertarik belajar matematika.
Di sisi lain, Karya siswa SMAN 10 Malang juga menarik. Penemuan rami sebagai pengganti arang pada baterai yang ditemukan siswa-siswi itu disinyalir lebih awet dibanding baterai biasa. “Temuan-temuan ini menarik dan unik, kreatif,” komentar Andrew.
Kehadiran Andrew dan Delva juga terkait dengan rencana membahas program Science, Technology, Enginereing and Maths (STEM) di Malang. Mereka ingin menjalin hubungan dengan sekolah dan kampus untuk ikut memberi kontribusi teknologi untuk Indonesia.
Dalam talkshow di tengah-tengah Science and Technology Expo 2015 itu, Andrew menyatakan rencananya melatih guru dan siswa untuk mendirikan SMART Laboratory. Tujuannya untuk merangsang minat siswa pada sains dan penelitian. “Kami ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk mandiri dalam berfikir dan menyelesaikan masalah di Indonesia,” tuturnya.
Delva menambahkan, pihaknya tidak hanya mendukung dalam pendanaan. Tetapi juga penerapan iptek secara langsung di Indonesia. “Kami melihat guru, siswa dalam menerapkan STEM ini. Pemerintah Indonesia kurang maksimal dalam melihat persoalan ini jadi kami ingin membantu. USAID mencoba untuk memperbaiki sistem pendanaan yang ada agar lebih akuntabel dan transparan,” ungkapnya.