Kuliah kerja Nyata (KKN) diharapkan bisa berkontribusi dalam pengentasan daerah tertinggal. Ini seperti diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Republik Indonesia, Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP saat melepas mahasiswa KKN di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome, Kamis (17/1).
Dukungan yang dapat dilakukan KKN pada PDT, kata Suprayoga, adalah mensosialisasikan program dan kegiatan pembangunan. “Juga harus mampu mencontohkan keberhasilan pola pemberdayaan masyarakat, mengembangkan kerjasama dengan lembaga terkait serta mengembangkan inovasi usaha produktif,” terang Suprayoga.
Dalam kuliah umum “Pendayagunaan KKN dalam Rangka Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal” tersebut, lebih dari 1.200 mahasiswa juga diberi wawasan tentang potret daerah tertinggal. Kementerian PDT merilis, di Indonesia masih ada 133 daerah tertinggal yang harus ditangani dalam jangka waktu 2010-2014. Di Jawa Timur sendiri, terdapat 35 wilayah daerah tertinggal ada di 5 kabupaten. Antara lain Situbondo, Bondowoso, Sampang, Pamekasan dan Bangkalan.
Menurutnya, KKN itu sebenarnya lebih berorientasi pada pendampingan dan pemberdayaan. “Pendayagunaan KKN itu dalam rangka mempercepat pembangunan daerah tertinggal, dan tujuan KKN sendiri di daerah tertinggal adalah mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan di daerah tertinggal,” ujarnya.
Sementara itu PR III UMM, Dr Diah Karmiyati Psi berharap, agar UMM bisa merealisasikan program-program Kementerian PDT. Penyebaran KKN tahun ini, katanya, sama dengan periode sebelumnya, yakni didesa-desa tertinggal di Kota Batu, kabupaten Malang, dan beberapa kabupaten di Jawa Timur. Mahasiswa harus tinggal di desa tersebut selama sebulan penuh untuk melaksanakan program pemberdayaan hingga 19 Februari mendatang..nia-KP