UMM – Klaim Malaysia kepada beberapa kebudayaan Indonesia menuai kecaman dari semua elemen masyarakat republik ini. Tak terkecuali, hal tersebut juga terlihat sewaktu pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di UMM Dome, Rabu (3/9) lalu.
Sambutan tidak ramah terjadi ketika MC menyebutkan bahwa di UMM juga terdapat delapan mahasiswa UMM berasal dari Malaysia. ‘insiden’ ini pun berulang tiap kali MC membacakan protokoler dengan ada ‘embel-embel’ Malaysia. Saat MC membacakan ‘mahasiswa Malaysia’, sontak seluruh mahasiswa UMM meneriakkan koor ‘huu … ‘
Bahkan, Fakultas Kedokteran (FK) UMM dengan tegas menolak mahasiswa Malaysia yang akan melanjutkan studi ke kampus studi tersebut. ”Kuota FK sangat terbatas, 130 orang. Jika kita menerima mereka, tentu saja kuota untuk mahasiswa Indonesia menjadi semakin berkurang. Sebenarnya, pemerintah Malaysia sudah mengajukan permohonan dan mereka berani membayar mahal melebihi yang ada sekarang, tapi FK UMM tetap menolaknya,” kata Kabiro Kerja Sama Luar Negeri UMM Drs Suparto MPd.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada mahasiswa Malaysia di UMM. Tahun ini, maba UMM ada delapan yang berasal dari Malaysia, namun meeka tidak kulaih di FK. Selain itu ada mahasiswa dari Thailand 2, Madagaskar 1, Australia 3 dan Polandia 1.
Sementara, pembukaan Pesmaba dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin MA. Dalam sambutannya, Dien berpesan agar Laskar Merah Hati (sesuai dengan warna almamater UMM) bisa mewarisi semangat Laskar Pelangi karena anak-anak tersebut juga sekolah di sekolah Muhammadiyah. ”Wahai Laskar Merah Hati, jadilah laskar zaman, bergerak majulah,” kata Din di hadapan 5.214 maba UMM. .dik-KP