MALANG – Usai dikukuhkan sebagai salah satu kekayaan dunia beberapa waktu lalu, minat masyarakat Indonesia untuk melestarikan batik semakin tinggi. Seperti yang terlihat di Gedung Taman Baca 3.5 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kamis (31/12) lalu, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMM membuat bazaar untuk menunjukkan eksistensi dan melestarikan batik ini.
Sejumlah kerajinan berbahan dasar batik pun dipamerkan, mulai dari baju, kemeja, tas, sampai aksesoris kecil seperti gelang, dompet, dan sebagainya. Lebih mengagumkan lagi, batik yang dipilih pun adalah batik asli Malang Raya, yaitu batik tulis khas kota wisata Batu.
Ketua panitia, Hafid Adam mengatakan, ciri khas dari batik kota Batu ini adalah pada motifnya yang lebih condong bercorak pada kekayaan alam yang dimiliki kota dengan tiga kecamatan tersebut. ”Salah satunya yang paling banyak diminati adalah batik dengan corak buah apel,” kata Adam.
Adam mengatakan, selain memiliki corak kekhasan tersendiri, batik tulis khas kota batu ini pun memiliki sejumlah keunggulan lainnya. ”Bahan pewarna pada kain batik tulis Batu menggunakan bahan pewarna alami. Warna hijau yang ada ini dibuat asli dari daun apel,” kata Adam sembari menunjukkan salah satu jenis kain.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM semester lima ini mengatakan, selain karena tugas dari kampusnya untuk membuat acara berkonsep pariwisata dan budaya, acara ini juga memiliki tujuan khusus. ”Sebagaimana yang kita tahu, batik sudah menjadi kekayaan dunia asli Indonesia, sudah saatnya kita bangga memakai batik, apalagi batik yang dipamerkan kali ini juga batik asli Malang Raya,” kata Adam.
Sejumlah pengunjung yang datang ke lokasi pameranpun dibuat terkesima oleh sejumlah produk berbahan dasar batik tulis khas Batu ini. Tak hanya mahasiswa, sejumlah staf pengajar UMM pun terlihat asyik memilih dan membeli batik tulis khas Batu ini. ”Asyik aja, kayaknya adem gitu dipakainya,” kata mahasiswa Pertanian UMM, Aisyah. .dik-KP