Simpan 512 Kata, Siap Produksi

Author : Humas | Thursday, July 23, 2009 20:44 WIB | Koran Pendidikan - Koran Pendidikan

Alat Bantu Bicara untuk Tunawicara UMM

Masih minimnya akses yang dimiliki tunawicara untuk dapat berkomunikasi dengan orang normal, dan tidak semua orang normal mengerti bahasa isyarat, mendorong mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang, Khaeruddin beserta tim membuat ‘Alat Bantu Komunikasi untuk Tunawicara’ untuk mengikuti Pimnas XXII di bidang PKM Teknologi.

Khaeruddin mengatakan, tak membutuhkan alat yang rumit untuk membuat alat ini.

”Cukup menggunakan keyboard dan sound system yang biasa digunakan di komputer, selain itu ditambahkan beberapa komponen dan panel LCD. Teknisnya, sang penyandang cacat cukup mengetikkan kata, kemudian kata itu bias dilihat di panel LCD dan keluar di sound systemnya,” urai Khaerudin.

Khaeruddin mengatakan, saat ini, alat yang diciptakannya telah memiliki database sejumlah 512 kata. Kata-kata yang ada dalam database ini mayoritas adalah kata dasar atau kata yang sering diucapkan. ”Inginnya sih bisa lebih banyak dari 512. saat ini, untuk kata-kata yang sulit masih belum bisa ‘dibaca’ oleh alat ini,” kata Khaeruddin.

Khaeruddin mengurai kelebihan dan kekurangan alat yang dimilikinya ini. Menurut alumnus SMKN 2 Bima, NTB ini, kelebihan karyanya adalah tunawicara menjadi lebih bisa berkomunikasi dengan orang normal. Sementara, kelemahan yang dimiliki antara lain masih minimnya database kata, ukuran yang masih besar, dan mengharuskan tunawicara memiliki keterampilan mengetik.

Meski begitu, Khaeruddin mengatakan, alatnya sudah ‘diincar’ oleh salah satu SD Luar Biasa yang ada di pusat kota Malang. ”SD tersebut tertarik dengan alat saya, mereka ingin membelinya sebagai salah satu alat pembelajaran mereka. Menurut mereka, jika sudah ada alat saya di sekolahnya, bisa jadi sekolah lain akan tertarik,” urai Khaeruddin.

Sementara, terkait Pimnas sendiri, Khaerudin tidak berharap terlalu berlebihan. Khaeruddin mengatakan, proposalnya sudah diterima dan bisa didanai Dirjen Dikti sudah merupakan sebuah penghargaan sendiri untuk ia dan timnya. ”Apalagi sejumlah pesaing juga memiliki teknologi yang lebih baik dari yang saya ciptakan,” pungkas Khaerudin..dik-KP

Harvested from: http://www.koranpendidikan.com/artikel/3843/simpan-512-kata-siap-produksi.html
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: