.jpg)
Gandeng RRC, Malaysia, dan Belanda
UMM- Pemotongan tumpeng dari Mendiknas Bambang Sudibyo, pekan lalu menandai dimulainya pembangunan kompleks rumah sakit milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Rumah sakit yang diklaim rektor Dr Muhadjir Efendi MAP berstandar internasional itu, direncanakan rampung dua tahun. ”Rumah sakit ini rencananya akan jadi rumah sakit rujukan, dari delapan rumah sakit Muhammadiyah yang ada di jatim,” ujar Muhadjir.
Selain untuk melayani warga, rumah sakit yang dibangun di sebelah timur Terminal Landungsari ini juga untuk mengakomodasi kebutuhan fakultas kedokteran UMM. Saat ini, pihak pengelola kampus telah menggandeng tiga perguruan tinggi asal RRC, Malaysia, dan Belanda, masing-masing dengan spesialisasi keahlian. “Dengan Belanda, kami tertarik mempelajari tentang Tropical Disease. Sementara, untuk RRC, kami mempelajari pengobatan metode ketimuran,” ujarnya.
Rumah sakit yang rencana akan dibangun seluas 9 Ha ini memiliki strategi rumah sakit yang hijau. Dengan cara mengoptimalisasi tata lansekap yang meliputi: ruang terbuka hijau, pohon peneduh, pengarah, penutup tanah serta furniture lansekap. “Kami ingin rumah sakit ini juga menjadi ‘rumah sehat’ bagi pasien-pasiennya,” jelasnya.
Selain pembangunan utama dan penunjang untuk perawatan dan administratif, kompleks rumah sakit ini akan dilengkapi guest house, ruang pelatuhan, dua gedung IRNA, satu bangunan untuk perawatan khusus, masjid, dan lapangan olahraga. “Meski namanya rumah sakit, konsep pembangunan dibuat menjadi rumah sehat. Artinya, pola arsitektur rumah sakit ini diharapkan bisa membantu psikis pasien,” janji Muhadjir.sty-KP
.jpg)
