Veteran Perang 45 Asal Jepang Meninggal di Malang

Author : Humas | Monday, August 25, 2014 13:38 WIB | Koran Tempo - Koran Tempo

TEMPO.CO, Malang - Mayor (Purnawirawan) Rahmat Shigeru Ono alias Sakari Ono, veteran perang 45 asal Jepang, meninggal pada Senin, 25 Agustus 2014, pukul 05.50 WIB, di ruang ICU Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Ono wafat dalam usia 95 tahun.

Agoes Soetikno Ono, putra ketiga pasangan Ono dan Darkasih, mengatakan almarhum dirawat karena menderita tifus dan pembengkakan pembuluh darah. "Menurut dokter, (sakitnya) karena faktor usia," kata Agoes.

Jenazah Ono akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Batu. Menurut Agoes, pemakaman Ono dipimpin Komandan Distrik Militer 0818/Kabupaten Malang dan Kota Batu Letnan Kolonel Achmad Solihin. (Baca berita lain: SBY Resmikan Monumen Perjuangan di Markas TNI)

Karena kondisi fisiknya terus menurun, Ono tak bisa memenuhi undangan dari Istana Negara untuk mengikuti upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ratusan veteran lainnya.

Ono lahir di Furano, Hokkaido, Jepang, pada 26 September 1919. Dia bergabung dengan tentara Indonesia sejak Desember 1945, hampir lima bulan setelah pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. (Baca: Shigeru Ono, Prajurit Jepang Pembela NKRI)

Pada masa perang kemerdekaan 1945-1949, Ono menjadi anggota Pasukan Gerilja Istimewa (PGI), salah satu pasukan elite Republik Indonesia yang dibentuk pada Juli 1948 dan bermarkas di Wlingi, Kabupaten Blitar. PGI dipimpin Tomogero Yoshizumi alias Bung Arif dan wakilnya, Tatsuo Ichiki alias Abdul Rachman.

Pada 1949, PGI hancur setelah lokasi markas diketahui musuh, dan Abdul Rachman gugur. PGI kemudian disusun ulang menjadi Pasukan Untung Surapati 18 yang bermarkas di Pasuruan.

Bukti kepahlawanan Ono dalam perang kemerdekaan dapat dilihat dari penghargaan Bintang Veteran dan Bintang Gerilya yang diterimanya dari Presiden Sukarno pada 1958.

Berdasarkan catatan Yayasan Warga Persahabatan di Jakarta, dulu ada 903 prajurit Jepang yang ikut bergerilya bersama pejuang-pejuang Indonesia. Sebanyak 531 orang (59 persen) tewas dan hilang, 324 orang (36 persen) menjadi warga negara Indonesia, dan sisa 45 orang (5 persen) lagi pulang ke negaranya.

Letnan Muda Umar Hartono alias Eiji Miyahara, Ketua Yayasan Warga Persahabatan, meninggal pada 15 Oktober 2013 sehingga menyisakan Ono sebagai veteran 45 asal Jepang terakhir.

Harvested from: http://www.tempo.co/read/news/2014/08/25/078602060/Veteran-Perang-45-Asal-Jepang-Meninggal-di-Malang
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: