Kuatbaca.com-Menjadi seorang content creator tidak lagi menjadi impian yang sulit dicapai, terutama bagi mahasiswa yang memiliki minat dan hobi tertentu. Dua alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Wawa Yasaruna dan Arul Dagul, memberikan tips berharga bagi mereka yang ingin memulai karir sebagai content creator.
1. Menemukan Passion dari Hobi Sehari-hari
Wawa Yasaruna, dikenal sebagai content creator yang membagikan momen perjalanan wisata lewat Instagram @yasarunaa, memulai karirnya dengan sesuatu yang sederhana. Ia menekankan bahwa konten dapat berasal dari kebiasaan sehari-hari atau hobi yang disukai. Dalam kasusnya, kecintaannya pada jalan-jalan membuka jalan menuju karir vlogging di bidang traveling. Saat ini, Wawa bahkan menjadi brand ambassador untuk Traveloka.
2. Kesuksesan dari Ketekunan dan Kreativitas
Bagi Wawa, kesuksesan yang ia raih sekarang adalah hasil dari ketekunan yang harus dijalani. Meskipun mendapat popularitas, ia tidak terpengaruh oleh ejekan atau omongan miring. Menurutnya, tidak mengikuti orang di sekitarnya memungkinkannya untuk mengeksplorasi diri dan menyalurkan ide kreatif tanpa takut dicemooh.
3. Mengawali dari Hobi Gaming
Arul Dagul, seorang content creator di YouTube dan Instagram dengan fokus pada topik gaming sepak bola, juga menekankan bahwa semua bermula dari hobi. Dengan memiliki 240 ribu subscriber di YouTube dan 34 ribu followers di Instagram, Arul mengatakan bahwa menjadi gamer sangat mengasyikkan baginya. Sebelum fokus pada konten gaming, Arul mencoba berbagai hobi dan passion, mulai dari jurnalistik, editing, hingga stand-up comedy. Ia mendorong untuk mencoba-coba hingga menemukan sesuatu yang sesuai dengan diri sendiri.
4. Inspirasi bagi Mahasiswa UMM di Kommaksi
Kehadiran Wawa Yasaruna dan Arul Dagul di acara Rangkaian Komunikasi UMM Beraksi (Kommaksi) diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMM. Ketua program studi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah, menyatakan bahwa kehadiran mereka sejalan dengan visi prodi tersebut untuk mencetak sumber daya manusia kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
5. Kommaksi sebagai Wadah Inspirasi dan Pengembangan Mahasiswa
Nasrullah menjelaskan bahwa Kommaksi adalah bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang bekerja keras dalam melaksanakan praktikum berat. Meskipun sempat vakum akibat pandemi, Kommaksi kembali diadakan dengan konsep yang lebih meriah. Acara ini mendapatkan perhatian khusus dari mahasiswa dan pengunjung.
6. Kreativitas Mahasiswa dalam Praktikum Audio Visual
Salah satu contoh kreativitas mahasiswa di Kommaksi adalah Ayunda Pinkan yang berhasil membawa pulang penghargaan kategori audio visual 2. Bersama timnya, Ayunda berhasil membuat iklan layanan masyarakat terkait program membatik bekerjasama dengan Batik Mojo di Daerah Kepanjen Kabupaten Malang. Mereka memilih tema membatik karena menurut mereka, membatik dapat mencegah stres dan depresi, dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Dengan berbagai inspirasi dan kreativitas yang ditampilkan dalam Kommaksi, diharapkan mahasiswa dapat menghadapi tantangan dan terus berkembang. Ini juga sejalan dengan visi prodi Ilmu Komunikasi UMM untuk mencetak individu yang kreatif dan mampu berkolaborasi.(*)