Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Kelurahan Lowokwaru - Kelompok mahasiswa PMM UMM melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok 91 Gelombang 8 yang terdiri dari lima mahasiswa Fakultas Psikologi UMM yaitu Tubagus Virgiansyah, Faldi Riski Givani, Salsabiila Sigit Putri, Revaldy Febrian Sasena dan Erlinda Datazkia Jauda. Kelompok dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan (DPL), Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.
Dalam era modern ini, permasalahan kesehatan anak seperti stunting dan penggunaan gadget berlebihan semakin mengkhawatirkan. Stunting, yang ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang tidak optimal akibat kekurangan gizi kronis, dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak dalam jangka panjang. Sementara itu, penggunaan gadget yang berlebih pada anak-anak dapat menyebabkan berbagai gangguan, termasuk masalah perkembangan sosial dan emosional anak. Kedua masalah ini, jika tidak ditangani dengan baik, dapat berdampak serius pada generasi mendatang. Dalam hal ini, Kelompok 91 ingin mengajak para orang tua untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman dalam mengatasi dan mencegah masalah-masalah ini dengan melakukan pemberian psikoedukasi kepada masyarakat.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi yang mendalam kepada masyarakat mengenai dua isu kesehatan yang sangat relevan: stunting dan penggunaan gadget pada anak. Dengan memadukan psikoedukasi dan pendekatan yang ramah kepada masyarakat, diharapkan pemahaman yang diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh warga Kelurahan Lowokwaru.
Pemaparan materi mengenai stunting yang dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompok, Erlinda Datazkia Jauda, memberikan pemahaman mengenai apa itu stunting, gejala-gejalanya, hingga makanan-makanan yang dapat membantu mencegah kondisi tersebut. Lalu pemaparan materi pencegahan gadget berlebih, materi dipresentasikan oleh Revaldy Febrian Sasena. Revaldy memaparkan dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan, seperti gangguan perkembangan sosial dan emosional pada anak. Ia juga memberikan tips praktis kepada orang tua tentang bagaimana membatasi penggunaan gadget dan alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat untuk perkembangan anak.
Untuk memperkuat pemahaman masyarakat, Kelompok 91 juga menampilkan video edukasi yang menggambarkan pentingnya mencegah stunting dan penggunaan gadget yang bijak. Video ini ditampilkan dengan visual yang menarik dan bahasa yang mudah dipahami, sehingga dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan.
Setelah sesi pemaparan dan penayangan video, diadakan sesi tanya jawab yang interaktif. Warga yang hadir aktif mengajukan pertanyaan seputar cara terbaik mencegah stunting dan mengelola penggunaan gadget pada anak. Diskusi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan warga, tetapi juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut dan memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh para orang tua.
Kegiatan psikoedukasi ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk warga setempat dan pihak puskesmas yang turut hadir. Beberapa warga juga sempat berkonsultasi dengan kelompok terkait tanda-tanda pada anaknya yang dikhawatirkan mengarah pada stunting.
“Anak saya itu pendek kecil, apa jangan jangan stunting ya mbak” ujar salah satu warga yang berhadir pada kegiatan. Kelompok mencoba menjawab kekhawatiran tersebut dan mengarahkan orang tua untuk melakukan check-up terkait perkembangan anak.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Lowokwaru semakin sadar akan pentingnya mencegah stunting sejak dini dan bijak dalam memberikan akses gadget kepada anak-anak mereka. Edukasi seperti ini merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas di masa depan.