sumber gambar : dokumen pribadi
Program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) merupa kan kegiatan yang berorientasi pada pelayanan di masyarakat dengan menerapkan ilmu dalam bidang pengetahuan.pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadi yah Malang (UMM) baik secara berkelompok maupun indvidu, kegiatan PMM adalah kegaitan serupa dengan KKN sama-sama kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,Kegia tan PMM ini dalam naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang UMM, dimana Lilis Setyowati M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL),kami dari mahasiswa universitas muhammadiyah malang khususnya kelompok 100 gelombang 9 , tahun 2024, yang beran ggotaan 5 orang dalam Program pengabdian masyarakat oleh maha siswa (PMM) yakni :
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami stuntingyang mana setengah dari jumlah balita stunting tinggal di wilayah Asia. Sumber dariUNICEF/WHO/World Bank Tahun 2017 menunjukan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-4untuk stunting di dunia. Selain itu, data Tahun 2017 tentang anak indonesia yang diterbitkanBappenas dan UNICEF menunjukkan, beban ganda malnutrisi atau gizi buruk sudah menjadi sebuahhal serius. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, didapatkan angka kejadian balita stunting(pendek dan sangat pendek) di Indonesia mencapai 30,8 persen. Berdasarkan perhitungan yangdilakukan oleh Kementerian kesehatan berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik Tahun 2019menunjukan bahwa angka balita stunting turun sampai 27,67 persen. Akan tetapi, angka tersebutmasih di atas menjadi masalah kesehatan masyarakat menurut WHO (>20 persen).
Stunting adalah salah satu kasus kesehatan yang cukup serius namun banyak orang yang tidakmenyadari akan masalah kesehatan ini. Stunting lebih dikenal dengan gizi buruk yang ditandai tubuhyang sangat kurus, tinggi badan yang tidak berkembang atau pendek dan banyak orang beranggapanhal itu dikarenakan faktor genetik. Padahal faktor genetik tidak ada kaitannya akan hal tersebut.Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak-anak akibat kurangnya asupannutrisi yang kurang sehingga menyebabkan anak memiliki tinggi badan di bawah angka normal aliaskerdil. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stunting yakni cara mengasuh anak yang kurangtepat (tidak mendapatkan asi eksklusif di 100 hari awal kehidupannya), kurangnya akses untukmendapatkan makanan yang bergizi, kurangnya akses untuk mendapatkan air bersih dan penerapan gaya hidup yang sehat, kurangnya pengetahuan tentang status gizi.
Desa Tegalsiwalan merupakan salah satu desa di Kabupaten Probo linggo yang terkenal tanahnya yang sangat subur dengan hasil perta nian bawang merah yang sangat melimpah, buah manga yang memili ki ciri khas tersendiri dan tumbuhan jangung yang sangat banyak selain itu desa tersebut sangan terjaga kelestarian alamnya. Namun dibalik semua kekayaan yang dimiliki,masyarakat disana terutama orang tua sangat minim pengetahuan tentang status gizi pada anak mereka, sehingga banyak sekali anak balita di desa tersebut beresiko mengalami stunting dan bahkan sudah mengalami stunting.Menurut bidan desa Tegalsiwalan, bidan Riya mengungkapkan dalam hasil wawancaranya “7 dari 10 anak di desa tersebut beresiko mengalami stunting sedangkan 4 anak sudah mengalami stunting akan tetapi masyarakat di sana tidak menyadari akan kondisi tersebut dan menganggap kondisi tersebut adalah hal yang wajar”. Masyarakat menganggap pertumbuhan yang lambat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan, padahal kondisi stunting yang tidak ditangani dengan segera akan sangat berbahaya bagi tumbuhk kembang sang anak. Para orang tua menga takan tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli makanan yang bergizi sepertihalnya daging dengan harga yang cukup mahal ,Padahal masi masih banyak sekali alternative pengolahan makanan yang bisa dimanfaatkan sembagai makanan pendamping air susu ibu (MPASI) seperti hanya jagung,Jagung adalah salah satu sumber serat yang sangat dibutuhkan yang megandung Di dalam satu buah jagung atau setara dengan 100 gram biji jagung terdapat sekitar 80–100 kalori. Selain itu, jagung juga mengandung beragam nutrisi, seperti serat, protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Jagung pun memiliki beragam antioksidan, termasuk asam fenolat, zeaxanthin, antosianin, dan lutein yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh kembang sang anak, dan dengan harga yang sangat ekon omis. Oleh karena itu kami bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh orang tua di Desa Tegalsiwalan agar lebih mengerti dan paham tentang pentingnya status gizi pada tumbuh kembang sang anak dan pemanfaatan pengelolaan sumberdaya hasil kebun yang dim iliki untuk diolah menjadi lebih bermanfaat dan inovatif
TUJUAN
Pelaksanaan PMM Bhaktiku Negeri bertujuan untuk :
Memberikan pendampingan dan pelatihan mengenai stunting dan cara pemberian gizi yang tepat untuk balita.
Meningkatkan pemahaman orang tua mengenai gejala stunting dan cara penangananya.
Melakukan pendampingan pemberian gizi yang tepat.
Melakukan demonstrasi pengolahan makanan hasi budidaya lokal agar lebih bergizi dan inovatif.
METODE PELAKSANAAN
Program pemberian edukasi terkait stunting
Program pemberian edukasi cara pengelolaan makanan bergizi
Pencegahan dan Penanggulangan kasus stunting
Edukasi ketrampilan pola hidup sehat
Program melakukan evaluasi terhadap pemahaman orang tua terhadap stunting
Mendemostrasikan dan memberikan media leaflet cara pengolahan jagung untuk dijadikan (MPASI)
penulis : Rifki Ahmad Rumatella (FT/ teknik informatika)
DPL : Lilis Setyowati M.Sc