MALANG (Lenteratoday) – Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengungkap hasil survei independennya, Rabu (18/10/2023). Salah satu yang menarik adalah ditambahkannya indikator pemilih kalangan santri.
“Pada golongan pemilih dari santri, Ganjar Pranowo lebih unggul 35,2 persen dan disusul oleh Prabowo Subianto sebanyak 33,7 persen, kemudian Anies Baswedan 19,4 persen. Dari aspek generasi, generasi X dan generasi milenial, lebih cenderung memilih Ganjar sebagai capres. Sementara, Prabowo unggul pada pemilih generasi baby boomers (59-85) dan Gen Z (17-26),” ujar Ketua Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rully Inayah Ramadhan, Rabu (18/10/2023) sore.
Tak hanya capres, Rully menyampaikan bahwa hasil survei juga menggambarkan preferensi pemilih terkait calon wakil presiden (cawapres).Survei menunjukkan bahwa dari golongan santri, Mahfud MD lebih unggul jika dibandingkan dengan Muhaimin dan Khofifah.
Sementara dari organisasi masyarakat, pemilih dari NU, menurut Rully, lebih condong kepada Mahfud MD, dan pemilih dari Muhammadiyah lebih seimbang antara Mahfud MD, Ridwan Kamil, Khofifah, dan Muhaimin.
Dikatakannya, kalangan santri di Jatim menjadi salah satu fokus dengan dilandasi beberapa alasan utama. Pertama, publik cenderung lebih memilih capres dilihat dari faktor ke-Islaman, dilihat dari kedekatan capres dengan ulama, kemudian aspirasi politik dan loyalitas sejak lama.
“Ada 1.000 responden telah mengikuti survei ini dengan selang kepercayaan 98 persen. Proporsi responden 50:50 antara laki-laki dan perempuan. Kami di sini memang menambahkan yang jarang digunakan lembaga survei lain, yakni lembaga santri dan non-santri serta afiliasi ormas,” jelasnya.
Rully sebelumnya juga menyebutkan, hasil survei mengungkap bahwa 3 parpol parlemen menduduki kursi tertinggi di Jawa Timur. Di antaranya yakni PDIP dengan 34,5 persen suara, diikuti oleh PKB dengan 24,4 persen, dan Gerindra dengan 15,1 persen.
Menurutnya, sejak dilakukannya survei pertama pada Juli lalu, mencatat peningkatan signifikan dalam survei kedua yang terlaksana pada September kemarin. Dukungan untuk PDIP sebanyak 5,1 persen, sementara PKB hanya mengalami kenaikan 1,1 persen, dan Gerindra mengalami penurunan 0,3 persen.
Lebih lanjut, terdapat aspek yang paling menonjol dalam survei ini. Yakni perbandingan antara pemilih golongan santri yang hasilnya menunjukkan bila PDIP unggul dengan selisih 33,1 persen.
Di sisi lain, simulasi juga dilakukan bila Anies-Amin dinyatakan gugur dalam putaran pertama Pemilu 2024. Maka hasil head to head antara Prabowo dan Ganjar, menunjukkan Prabowo akan lebih unggul tipis. Yaitu 50,7 persen untuk Prabowo dan 47,4 persen untuk Ganjar.
“Banyak pemilih Anies-Amin kemungkinan besar akan beralih ke Prabowo dengan pasangannya. Pemilih dari NU lebih cenderung mendukung Prabowo, sementara pemilih dari Muhammadiyah lebih seimbang antara keduanya. Bahkan dalam kategori santri, Prabowo unggul dibandingkan Ganjar,” paparnya.
Terpisah, Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, mengomentari dinamika Pemilu 2024 akan sangat menarik. Ia menegaskan bila hasil survei ini dapat menjadi landasan strategis bagi calon peserta pemilu, termasuk calon legislatif dan capres-cawapres, sesuai dengan isu-isu yang berkembang di politik saat ini.
Prof. Fauzan juga menekankan pentingnya pendidikan masyarakat terkait dinamika politik yang tengah berkembang. “Tentu ada dinamika yang bisa mengarah ke hal positif ataupun negatif, tentu semuanya sangat tergantung kepada isu yang berkembang sebagai ciri khas dari dinamika politik itu sendiri,” tegasnya.