MALANG POSCO MEDIA, MALANG -Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak berhenti memberikan perhatian kepada warga binaan yang berada di lembaga pemasyarakat (lapas). Di moment-moment tertentu dosen maupun mahasiswa berkunjung ke Lapas. Bahkan juga Rektor UMM.
Yang terbaru, tim mahasiswa yang melakukan pendampingan. Yakni dengan mengajari warga binaan cara budidaya ikan lele. Keterampilan ini bisa menjadi alternatif pekerjaan saat warga binaan menyelesaikan masa hukumannya.
Tim mahasiswa ini terdiri dari Putri Ramadhani, Phobie Yolasica Irawan, Fathimatuz Zahroh, Moh. Ilham Wahyudi dan Maulana Zaky Ghifari. Mereka adalah mahasiswa Prodi Akuakultur UMM.
Program ini sudah berjalan dari bulan Juni lalu dan akan berakhir di bulan September 2023 mendatang. “Selain untuk menunjang perekonomian di lapas, besar harapan program ini bisa menjadi keterampilan baru dan bekal bagi mereka untuk membuat usaha ketika nantinya mereka bebas,” ungkap Putri.
Budidaya ikan lele dipilih karena ikan ini merupakan jenis ikan konsumsi yang memiliki potensi budidaya yang tinggi dengan kandungan protein yang tergolong bagus yaitu 19,09 persen. Selain itu, ikan lele juga sangat mudah dibudidayakan dan ditemui di pasaran.
Putri menjelaskan, faktor penentu keberhasilan utama dari budidaya ikan yaitu pakan. Maka, di program ini timnya juga melakukan pelatihan untuk memberikan pakan alami berupa kutu air dan cacing sutera yang memiliki nilai nutrisi yang tinggi. “Dengan pemberian pakan alami, biaya yang dikeluarkan juga dapat ditekan,” jelasnya.
Tim mahasiswa juga menambahkan teknologi Resirkulasi Akuakultur Sistem (RAS) yang memiliki keunggulan untuk memanfaatkan sistem sirkulasi air kolam. Yakni dengan menggunakan kembali air sebagai budidaya habitat air, sehingga dapat mengurangi penggunaan air dari luar sistem.
“Alhamdulillah, program kami juga mendapatkan pendanaan dari pemerintah. Kami juga menyediakan buku perikanan agar mereka bisa terus belajar,” tegasnya.
Di sisi lain, petugas lapas maupun para warga binaan mengapresiasi dan bersemangat untuk mengikuti serangkaian aktivitas yang ada. Mereka menilai, program seperti ini sangat bermanfaat untuk menambah skill dan alternatif pekerjaan saat nanti bebas. “Jadi tidak hanya bergantung satu pekerjaan saja,” pungkasnya. (imm)