MALANG-Kolam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang biasa tenang Sabtu lalu berubah menjadi ramai. Dua buah perahu karet dengan masing-masing empat pendayung terlihat bersemangat mendayung perahunya. Tak hanya sekadar mendayung sampai target finish, awak perahu ini pun masih harus berjuang menghadapi rintangan yang ada di area kolam itu.
Setidaknya begitulah gambaran dari lomba bertajuk Boat Race Chalange yang digelar Divisi Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Dimpa) UMM kemarin. Ada 35 tim yang bertanding memperebutkan gelar juara.
”Arung jeram ini sengaja disetting di kolam yang berarus tenang untuk memberikan petualangan baru pada para pecinta arung jeram,” ungkap Ketua Pelaksana, Wiwid Sudarmawan kepada Malang Post.
Peserta lomba ini berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum. Mereka wajib mengikuti dua kategori yang harus dilalui peserta. Pada Jumat lalu lomba diawali dengan kategori speed. Yaitu menguji kecepatan dayung menolong orang yang terjun kedalam kolam. Dilanjutkan pada Sabtu lalu dengan kategori slalom. Dimana peserta harus melewati sejumlah rintangan, jika tidak dilewati maka akan mendapatkan penalti. Acara ini sebenarnya pernah digelar pada 2007 lalu. Setelah lama vakum, lomba kembali digelar atas permintaan peserta.
”Tidak banyak lomba arung jeram yang digelar di kolam kampus, dan di UMM ini satu-satunya,” bebernya.
Kolam UMM ini memang cukup luas sebagai arena lomba. Dengan kedalaman sekitar 2,5 meter dan lokasinya yang nyaman. Karena dilaksanakan di area kampus, peserta dari luar kota pun beberapa diinapkan di rusunawa UMM. Bagi pemenang disiapkan hadiah uang tunai dan trophy dengan total hadiah mencapai Rp 5 juta.
Dimpa UMM hingga saat ini beranggotakan 724 orang dan cukup aktif menggelar even. Seperti car free day di kampus UMM, hingga kegiatan ekspedisi. Rencananya dalam waktu dekat ekspedisi akan dilaksanakan ke puncak kartens pegunungan Sudirman. (oci/jon)
.jpeg)