Warga Muhammadiyah adalah majemuk dan tidak dapat didikte untuk memilih satu pasangan capres saja. Warga Muhammadiyah adalah kelompok yang berfikir dan memiliki alasan masing-masing untuk memilih pasangan capres sesuai dengan keyakinan mereka.
Demikian disampaikan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Prof Dr Amien Rais saat menjadi pembicara dalam Tablik Akbar Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Minggu (28/6) pagi.
Muhammadiyah itu ada yang PKS, ada yang Golkar ada yang Demokrat jadi banyak dan tersebar di berbagai partai. Mereka ini tidak bisa didikte. Muhammadiyah juga tidak memiliki lembaga yang berfungsi untuk mendikte mereka, beber guru besar Universitas Gajahmada itu kemarin.
Disinggung arah dukungannya sebagai dewan penasehat dalam Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais hanya menjawab secara implisit saja. Dari garis keturuanan orang tua, Megawati itu adalah keluarga Muhammadiyah, begitupun JK, istrinya adalah Muhammadiyah. Jika SBY-Boediono itu adalah sahabat Muhammadiyah, kata Amien disambut tawa undangan yang ikut dalam konferensi pers singkat tersebut.
PAN merupakan salah satu partai yang turut berkoalisi mendukung pasangan SBY-Boediono dalam Pilpres putaran pertama 2009 ini.
Pada acara sebelumnya, Amien yang didaulat naik ke podium setelah Muhadjir Effendy Rektor Universitas Muhammadiyah menegaskan, kelompok akademisi harus mulai melakukan kajian terkait jihad Muhammadiyah se abad usianya di tahun ini. Jadi kelompok akademisi dari berbagai Universitas Muhammadiyah harus mulai melakukan kajian. Langkah apa yang harus dilakukan Muhammadiyah pada masa sekarang.
Ini kan eranya sudah berbeda. Muhammadiyah hidup mulai era sebelum kemerdekaan, kemerdekaan, demokrasi terpimpin, orde baru, reformasi dan hingga era sekarang. Berbeda era maka langkah dalam berjihad juga berbeda sesuai dengan tantangan yang berbeda di setiap era, ujar mantan Ketua Umum Muhammadiyah periode 1995-1998 lalu.