MALANG - Head coach Arema IPL dari kubu Nur Salam, Dejan Antonic, akhirnya angkat bicara menyoal dualisme kepengurusan skuad Singo Edan IPL. Seusai memimpin penggawanya menggelar latihan di Lapangan UMM, pelatih asal Serbia itu mengatakan, munculnya dualisme yang kian memuncak, sangat mengganggu konsentrasi seluruh pihak yang terlibat di dalam Arema IPL.
“Jujur, kondisi ini mengganggu semua orang. Tidak hanya saya semata, namun semua orang yang kerja atau terlibat di Arema IPL. Kondisi itu, tidak lain karena sudah dekatnya kompetisi IPL 2013,” ujar Dejan.
Ditambahkannya, pelatih dan pemain yang bergabung di Arema IPL, perlu diketahui jika kedatangan mereka untuk membantu tim atau klub, dalam mengangkat prestasi. Bukan sebaliknya, untuk membentuk politik baru atau mencari menang-kalah atau pun menyalahkan satu dengan lainnya.
“Saya tidak ingin, setiap ada konflik yang muncul di tim atau klub, pelatih dan pemain yang selalu dikorbankan. Karenanya, siapa pun pelatihnya dari mereka yang mengelola Arema IPL, saya akan lebih senang jika tim yang sudah terbentuk ini bisa diteruskan. Apalagi, pemain-pemainnya juga memiliki kualitas,” papar Dejan.
Masih menurutnya, mengenai kondisi yang ada di Arema IPL, keputusan cepat harus ada. Karena pemain, sudah mulai kecewa dengan adanya dualisme ini. Di satu sisi pemain terus melakukan latihan. Namun tidak tahu apakah ketika kompetisi berlangsung, mereka tetap di Arema IPL sekarang atau tidak.
“Kalau pun ada beberapa pemain saya mau diambil, ya silahkan saja. Saya tidak takut pemain saya mau diambil. Karena pemain yang ada di sini (di bawah komando Dejan, Red), memang bagus-bagus. Saya terserah saja,” imbuh Dejan.
Walau pun tidak terlalu mengikat penggawanya, namun Dejan pun berharap, agar pemainnya secara keseluruhan bisa diajak bergabung. Karena dengan kompetisi yang telah dekat, setiap tim atau klub pasti telah memiliki pemain yang telah disiapkan. Sehingga, akan merugikan pemain lainnya. (sit/lim)
.jpeg)