MALANG- Menghasilkan penelitian dan program pengabdian masyarakat yang bisa aplikatif menjadi tugas berat dosen. Sebab kenyataannya banyak penelitian yang hanya ditumpuk di rak saja. Karena itulah selama dua hari kemarin, Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat (Flipmas) Legowo Malang raya menggelar pelatihan penyusunan proposal pengabdian bagi dosen di Jawa Timur (Jatim).
Targetnya para dosen bisa membuat proposal yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan nyambung dengan program pemerintah. ”Bisa jadi karena penyusunan proposal yang belum benar sehingga program pengabdian yang dirancang dosen tidak bisa nyambung dengan pemerintah,” ungkap Ketua Flipmas Legowo, Adi Sutanto kepada Malang Post.
Menurutnya dosen yang mengabdi dan meneliti sudah saatnya bersinergi dengan pemerintah. Bukan menggantikan peran pemerintah namun sebagai mitra. Sebab pemerintah di masing-masing daerah punya program kerja dan dana tapi tidak memiliki ahlinya. Kesempatan ini harusnya dimanfaatkan oleh perguruan tinggi dalam program pengabdian masyarakat.
”Arah pengabdian masyarakat saat ini adalah pemberdayaan masyarakat, bagaimana bisa mendampingi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” bebernya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menuturkan melalui forum pelatihan yang digelar Flipmas ini diharapkan para pengabdi mulai mengarahkan programnya agar bisa diimplementasikan kepada masyarakat. Peneliti juga diharapkan bisa menggali permasalahan di daerah masing-masing untuk diangkat dalam program pengabdian yang dilakukan.
”Flipmas Legowo akan mengerahkan reviewernya untuk mendampingi dosen di Jatim untuk menyusun proposal sesuai kearifan potensi daerahnya,” pungkasnya. (oci/eno)
.jpeg)