MAFI Fest Angkat Budaya Lokal

Author : Humas | Thursday, April 04, 2013 20:11 WIB | Malang Post - Malang Post

Suasana pembukaan MAFI Fest di UMM dome kemarin berlangsung meriah dan menjaring banyak peserta.

MALANG - Ratusan sineas muda se-Indonesia unjuk gigi dalam ajang tahunan Malang Film Festival (MAFI Fest) yang digelar Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sekitar 100 film bertema warisan budaya yang telah lolos seleksi, berlomba untuk mendapatkan title juara dalam enam katagori yaitu film dokumenter dan fiksi mahasiswa, film dokumenter dan fiksi pelajar, serta film dokumenter dan fiksi Arek Malang.
Rangkaian acara MAFI Fest berlangsung sejak kemarin (4/4) hingga 6 April mendatang. Ikon yang dipilih tahun ini pun mampu mengantarkan pengunjung kembali ke masa lampau. “Kami memilih dokar sebagai ikon MAFI Fest tahun ini karena sesuai dengan temanya yaitu warisan budaya. Dokar adalah alat transportasi yang ada dari zaman dulu hingga sekarang. Begitu halnya dengan film. Banyak pesan yang bisa kami sampaikan dengan film, kali ini tentang warisan budaya,” terang Rindya Fery Indrawan, Direktur MAFI Fest ketika konfrensi pers kemarin.
Acara yang telah diselenggarakan selama sembilan tahun ini sengaja memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa untuk mengkritisi warisan budaya lokal yang ada di daerah masing-masing.
“Mereka sangat pintar menerjemahkan tentang tema warisan budaya ini. Hal yang diangkat pun sangat menarik. Misalkan film Kampung Pencak (Malang), Kisah Mbah Bener (Malang), The Harmony of Tolerance (Jogja), Gendang Belek (Lombok), dan masih ada tiga puluh satu film lain yang akan diputar selama MAFI Fest,” terang Daniel Rudi, Juri Film Pendek Dokumenter MAFI Fest 2013.
Selain Daniel Rudi, lima juri lain dalam untuk Film Dokumenter dan Film Fiksi. Mereka adalah Tomi W. Taslim, Anggi Noun, Mieske Tausia, Roykhan, dan Abdi Pramono. “Kalau selama ini kita beranggapan jika Film Indonesia hanya begitu-begitu saja dan kurang bagus, saya rasa di situlah fungsi kompetisi seperti ini. Sineas muda membuat film yang bisa jadi alternatif hiburan untuk kita,” tegas Mieske Tausia yang terjun di dunia film sejak tahun 2005.(kur/eno)

Harvested from: http://malang-post.com/edupolitan/64790-mafi-fest-angkat-budaya-lokal
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: