 MALANG- Presenter cantik dan pintar, Najwa Shihab menyambangi kampus UMM, kemarin (27/9). Kehadiran Najwa kali ini untuk memandu talkshow Mata Najwa yang memang sengaja diboyong dari kampus ke kampus oleh Metro TV.Gelaran yang bertajuk Kepemimpinan Muda itu dihadiri lebih dari 6000 penonton dengan mendatangkan dua narasumber, yakni Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, dan Penggagas Indonesia Mengajar, Anies Baswedan. Talkshow interaktif itu tak pelak membuat ribuan penonton yang didominasi mahasiswa menyerbu dengan berbagai pertanyaan mengenai kepemimpinan muda. Putri kedua Quraisy Shihab itu sangat terkesan dengan antusiasme penonton yang memadati dome UMM sejak siang hari. “Semangat calon pemimpin muda dari UMM sangat antusias, terbukti banyak sekali penonton yang ingin bertanya kepada dua narasumber kita,” ujar Najwa. Dengan gaya khasnya yang tajam namun tetap santun, Najwa memandu talkshow yang berdurasi selama dua jam itu. Bukan hanya itu, Najwa juga sempat memberikan pertanyaan yang sedikit menggelitik kepada salah satu narasumber, Mahfud MD dan membuat penonton yang hadir memberikan applause panjang. “Apakah Pak Mahfud siap menjadi calon presiden Republik Indonesia 2014 mendatang?” tanya Najwa yang disambut tepuk tangan riuh penonton yang hadir. Menghadapi pertanyaan tersebut, dengan diplomatis Mahfud menjawab ia siap jika dicalonkan menjadi presiden RI periode 2014-2019. “Siap-siap saja. Pemimpin sekarang kebanyakan memaksa untuk dipilih, beda dengan dulu. Pemimpin justru dipaksa oleh pendukungnya. Nanti tahun 2013 akan saya umumkan,” ujar Mahfud MD. Mahfud melanjutkan, siapapun harus siap menjadi pemimpin jika dibutuhkan, bukan karena apa dan siapa yang dipimpin tetapi karena kepercayaan yang diberikan. Anies Baswedan sendiri banyak diserbu mahasiswa dengan pertanyaan seputar kiat-kiat menjadi pemimpin yang jujur. “Mahasiswa jangan hanya serius di akademik saja, tetapi juga penting ikut organiasasi. Di organisasi inilah jiwa kepemimpinan akan terbentuk,” ujar pria yang masuk 100 intelektual dunia versi jurnal Foreign Policy (FP) di Amerika Serikat ini. (nin/nda) |
.jpeg)