MALANG - RW 03 Kelurahan Rampal Celaket kini sedang menghutankan kampungnya dengan melakukan penanaman kayu jati bongsor (jambon). Tidak tanggung-tanggung, sudah sebanyai 250 pohon jambon yang ditanam di wilayah ini. Pohon ini ditanam tersebar di tepi-tepi jalan dan di depan rumah warga.
‘’Setelah penilaian tahap pertama, kami langsung meresponnya dengan melakukan penanam pohon jambon. Kami membeli bibitnya di wilayah Kecamatan Turen. Sementara ini masih 250 pohon yang kami tanam,’’ kata Ketua RW 03 Rampal Celaket Nunung MB kepada tim juri saat melakukan penilaian, kemarin.
Menurut Nunung, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan pihak Perhutani untuk menghutankan kampungnya. Ia bersama warganya memiliki ide menghutankan kampungnya karena ingin kondisi lingkungannya semakin teduh dan asri. Selain itu yang lebih penting adalah tanaman jambon ini sangat produktif dan harganya lumayan mahal.
‘’Nanti setelah delapan tahun kita bisa panen kayunya. Harganya juga sangat mahal. Kami akan menanami lagi tiga tahun lagi sehingga jika sudah ada yang dipanen, sudah ada generasinya,’’ katanya penuh semangat.
Selain melakukan penanaman pohon jambon, wilayah ini juga gencar melakukan penanaman sayur-sayuran. Diantaranya menanam 150 tomat dan sudah disebarkan kepada masyarakat.
‘’Tanaman tomat ini sebagian sudah kami sebarkan kepada warga. Wilayah kami juga masih memiliki sekitar seribu tanaman strawberry,’’ kata RW bertubuh subur ini.
Selain melakukan penanaman tanaman keras, wilayah ini tanaman hiasnya juga tak mau kalah. Di tepi jalan, penuh dengan tanaman hias maupun sayuran. Kerajinan daur ulangnya pun juga banyak dan dipamerkan kepada tim juri.
‘’Kami juga sudah memiliki 75 biopori. Tong komposter juga banyak,’’ tambahnya.
Sementara itu Lurah Rampal Celaket Sabardi mengaku sangat bangga dengan semangat warga RW 03 ini. Mulai ibu-ibu, bapak-bapak maupun Kader Lingkungan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya. ‘’Kami sangat bangga partisipasi warga sangat besar sekali,’’ kata Sabardi saat memberikan evaluasi.
Sementara itu tim juri juga mengaku bangga atas perkembangan yang ada di RW 03 ini. Diharapkan, virus semangat seperti ini menyebar ke RW-RW lainnya.
‘’Apalagi, tanaman yang ditanam bisa menghasilkan uang, tidak hanya sekadar penghijauan saja,’’ kata Kriswindari, tim juri yang juga Ketua Kader Lingkungan Kota Malang.
Sementara itu, tim juri Lomba Kampung Bersinar dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri DR. Ir Aniek Iriany MP (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang), Aini Chikmawati (PKK Kota Malang), Jon Soeparijono (Malang Post), Yan Edi Rajab (Bank Sampah Malang), Kriswindari (Kader Lingkungan Kota Malang) dan Roni Kuncoro (DKP).
Juri kelompok dua yakni, Prof Dr Ir Tri Poespowati MT (Dosen ITN), Djuwartiningsih (PKK Kota Malang), Marga Nurtantyo (Malang Ekspres/Malang Post), Indra Murjiati (BSM), M Djainul A (Kader Lingkungan), dan Samsul Arief (Dinas Pertanian Kota Malang). (jon)
.jpeg)