Gebyar Seni dan ajang kreasi siswa pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus nasional di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berakhir malam kemarin. Acara berlangsung meriah dan membanggakan. Betapa tidak, anak-anak yang dipandang memiliki kekurangan, justru bisa menunjukkan prestasi luar biasa.
Di masyarakat anak-anak ini dianggap tidak bisa apa-apa, tapi buktinya mereka bisa menunjukkan prestasi luar biasa, ungkap Panitia Pendamping, M Shohib kepada Malang Post.
Agenda rutin yang digelar Direktur Pendidikan Sekolah Luar Biasa (PSLB) tahun ini diselenggarakan di Malang. UMM ditunjuk sebagai tuan rumah karena dipandang sukses dalam penyelenggaraan acara yang sama di tingkat Jawa Timur. Menariknya lagi selain anak-anak dengan kekurangan fisik yang tampil, ajang ini juga menjadi ajang apresiasi siswa cerdas istimewa bakat istimewa yang berada di sekolah-sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sebab anak-anak ini juga berada di bawah pengawasan direktur PSLB.
M Shohib menuturkan ada empat kegiatan utama dalam even ini. Yaitu lomba, manajemen sentra Pendidikan Khusus Pendidikan Layanan Khusus (PK PLK), gebyar seni dan workshop. Melalui even ini diharapkan masyarakat menyadari keberadaan pendidikan ini dan mau berpartisipasi di dalamnya. Karena di setiap daerah ada sentra yang siap melayani masyarakat.
Gebyar ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi mengenai eksistensi PK PLK, ucapnya.
Ajang gebyar tersebut kemarin diikuti 33 peserta wakil dari tiap propinsi. Penutupan acaranya digelar Jumat malam kemarin. Sementara di Batu agenda workshop pengembangan siswa CIBI juga usai digelar kemarin.
Stand bazaar yang ada di dalam DOME cukup menarik perhatian peserta. Di stand ini ditampilkan beragam kreasi dari anak-anak yang punya kekurangan itu. Tapi di sisi lain ada prestasi yang bisa ditonjolkan.