MALANG - Sebanyak 28 pendaftar di jalur Mandiri kemarin absen dalam pelaksanaan tes psikologi di jalur PSB Mandiri di tiga SMA negeri. Yaitu di SMAN 1, SMAN 4 dan SMAN 8.
Rinciannya, 13 siswa mundur dari SMAN 1, sembilan siswa mundur dari SMAN 4 dan enam mundur dari SMAN 8. Jumlah ini dipastikan akan bertambah lagi pada saat pelaksanaan tes potensi akademik (TPA) yang akan dilaksanakan serentak di lima sekolah RSBI Mandiri. Pasalnya ada beberapa pendaftar yang sudah diterima di SMAN 10 program beasiswa Sampoerna Academy.
‘’Tadi pagi (kemarin, Red.) karena belum tahu informasi anak saya masih ikut tes, tapi karena sudah diterima di SMAN 10 saya suruh mundur saja dari SMAN 8,’’ ungkap Tatik, ibunda dari Sofiannisa Aulia yang berhasil diterima di Sampoerna Academy SMAN 10.
Sama-sama berstatus RSBI, tentu saja Sofi akan lebih memilih SMAN 10. Karena di sekolah itu ia tak perlu memikirkan biaya masuk yang ditetapkan sebesar Rp 5 juta di jalur Mandiri SMAN RSBI.
Di SMAN 10, Sofi mendapatkan beasiswa penuh selama tiga tahun studi di sana. Tidak hanya itu keperluan seperti buku, seragam juga disiapkan oleh sekolah. Karena semua biaya disiapkan oleh Sampoerna Foundation.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Malang Tri Suharno saat dikonfirmasi mengenai absensi pendaftar ini menuturkan, pendaftar bisa dianggap gugur jika tanpa alasan jelas.
‘’Jika tidak ada alasan yang bisa dipertanggung jawabkan maka peserta bisa dianggap gugur dalam seleksi,’’ ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 8, Ninik Kristiani. Dari enam siswa yang mundur belum ada yang melapor ke sekolah. Sehingga mungkin saja menurutnya siswa tersebut memang tidak ingin melanjutkan mendaftar di SMAN 8. Atau mungkin saja satu pendaftar mendaftarkan diri di lebih dari satu sekolah. Karena melihat ketatnya persaingan di SMAN 8 maka yang bersangkutan memilih untuk mundur.
‘’Yang ikut tes adalah siswa yang benar-benar mendaftar, dan kami sudah buktikan dengan mengecek foto mereka,’’ ucapnya.
Sementara itu pelaksanaan tes psikologi kemarin melibatkan lembaga dari Universitas Merdeka (Unmer) Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurut Dosen Psikologi Klinis Unmer, Ardhiana Puspita Candrites, tes psikologi ini dilakukan untuk mengungkap potensi intelegensi, bakat minat dan kepribadian siswa. Tujuannya untuk mengetahui potensi setiap individu. ‘’Setiap anak punya potensi yang unik dan berbeda, melalui tes ini akan dilihat potensi itu,’’ ucapnya.
Dijelaskannya, tes psikologi ini biasanya tidak terpengaruh dengan kondisi siswa. Apakah siswa sedang memiliki beban atau masalah berat tidak akan sampai mempengaruhi hasil tes psikologi.
Misalnya saja dia mencontohkan anak dengan IQ tinggi biasanya masih tetap memiliki skor tinggi walau kadang turun grade nya. Hanya saja penurunan ini biasanya masih dalam satu rentangan. Untuk lolos ke jalur Mandiri ini minimal tes IQ yang dibutuhkan adalah 130 atau kategori berbakat.
‘’Hasil tes ini akan menjadi pertimbangan dalam menyeleksi siswa, dan kami diminta menyelesaikan pendataannya pada 28 Mei mendatang,’’ pungkasnya. (oci/avi)