MALANG - Event tahunan Dirjen Dikti Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Kontes Jembatan Indonesia (KJI) dan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) siap dihelat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara akan digelar di UMM Dome selama tiga hari dalam pekan ini, Jumat-Minggu, (20-23/11).
Kompetisi ini memperebutkan piala dari Menteri Ristek dan Dikti. KJI akan memperebutkan Piala Reka Cipta Titian Indonesia sedangkan KBGI memperebutkan Reka Cipta Griya Indonesia. Pembukaan acara akan berlangsung Jumat (20/11), tetapi peserta dan perlengkapannya sudah melakukan loading sejak Selasa (18/11) hari ini.
Pembantu Rektor III UMM, Dr. Diah Karmiyati, Psi, mengakui penunjukan UMM oleh Dirjen Dikti merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Selama ini UMM dipandang sebaagi penyelenggara yang sukses dan meraih prestasi.
“Kali ini pun kita akan all-out menjadi tuan rumah yang baik agar KJI-KBGI ini sukses,” tuturnya.
KJI dan KBGI merupakan suatu kompetisi yang dilaksanakan secara paralel yang melombakan desain atau rancangan jembatan dan bangunan gedung. Kompetisi yang diadakan setiap tahun ini diikuti oleh mahasiswa jurusan teknik sipil dari perguruan tinggi seluruh Indonesia. Sejumlah prestasi yang pernah diraih UMM dalam KJI dan KBGI membuat kampus ini dipercaya sebagai tuan rumah.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan KJI yang ke-10, sedangkan KBGI yang ke-6. Sejak pertama kali diselenggarakan keduanya selalu diadakan di kampus negeri. UMM menjadi tuan rumah pertama dari kalangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Bukan kali ini saja, UMM juga dipilih menjadi PTS pertama tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun 2006 serta Kontes Robot Indonesia (KRI) tahun 2010.
Selain prestasi dalam kesuksesan penyelenggaraan, UMM juga merupakan kampus yang diperhitungkan dalam percaturan kompetisi teknik sipil. Tercatat, Fakultas Teknik UMM antara lain juara kategori jembatan kayu pada 2010, juara kompetisi jembatan jalan raya baja 2011, juara kategori implementasi jembatan terbaik dan kategori implementasi terhadap rancangan jembatan kayu 2012.
Terakhir UMM juga mengukir juara kategori inovasi rancang bangun pada 2013. Sebelumnya, UMM juga pernah menjadi finalis pada kompetisi jembatan bentang panjang pada 2010, serta finalis kompetisi jembatan jalan raya dan kompetisi jembatan jalan kaki pada 2011.
Menurut ketua panitia, Ir Sudarman, MT, kompetisi jembatan dan bangunan ini bertujuan menumbuhkan minat mahasiswa pada perancangan dan pelaksanaan pembangunan jembatan dan bangunan. Tentu saja harus berdasarkan pada aplikasi dari ilmu-ilmu dasar yang diperolehnya di bangku kuliah. Teknologi yang diterapkan diharapkan menemukan rancangan yang kuat namun ringan, ekonomis, dan estetis.
“Kontes ini diharapkan menumbuhkan semangat kompetisi dan kepekaan dalam bidang teknologi rancang bangun jembatan dan bangunan. Sebab dari kompetisi inilah mereka melakukan rekayasa sekaligus tindakan realistik, serta pengalaman menganalisis yang akan diuji kekuatan dan keindahannya,” terang dekan FT UMM ini.
Lebih jauh dijelaskan, penilaian jembatan dilihat dari struktur jembatan terindah, metode pelaksanaan terealistis, struktur jembatan teringan, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terlengkap. Sedangkan penilaian gedung dilihat dari struktur bangunan gedung teringan, kekokohan bangunan terbaik, pelaksanaan K3 dan unjuk kerja terbaik, serta waktu pelaksanaan atau pengkonstruksian tercepat.
Sebagai tuan rumah UMM telah menyiapkan venue kontes di UMM Dome dan sekitarnya. Pengecoran tempat parkir di sekitar Dome telah dilakukan untuk menampung prototipe-prototipe gedung yang akan dilombakan. Sementara itu penginapan juri, panitia pusat maupun peserta telah disiapkan di hotel UMM Inn, tak jauh dari lokasi lomba.
.jpeg)