Author : Humas | Monday, April 01, 2013 21:38 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG - Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr Muhadjir Effendy M.Ap berharap slogan Malang sebagai Kota Pendidikan seharusnya tidak sekadar slogan tertulis saja. Kota Malang dulu punya Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang diberi nama Tri  Bina Cita Yaitu Malang sebagai kota pendidikan, industri dan pariwisata dan pada tahun 1979 RIP tersebut dilokakaryakan.
“Kebetulan Pak Sugiyono, walikota waktu itu menunjuk saya sebagai ketua pelaksana. RIP tersebut jadi acuan semua Perda termasuk Tata Kota,” ungkapnya.
Sayangnya RIP itu saat ini kelihatannya sudah tidak dijadikan acuan lagi. Terutama sektor pendidikan dilaksanakan tanpa koordinasi dan integrasi yang baik bahkan cenderung sloganis. Sudah banyak slogan yg diusung tetapi lebih merupakan ide spontan dan situasional serta tak berkelanjutan.
”Yang saya tahu pernah ada  slogan Malang kota pendidikan internasional, Malang kota pendidikan vokasi , dan yang terakhir Malang kota pendidikan inklusi. Semua sudah di canangkan tetapi kelihatannya ya cuma sekedar dicanangkan saja. Mungkin memang sudah ditindak lanjuti  tapi tidak serius-serius amat menurut saya,” kata dia.
Sekalipun Malang masih menjadi tujuan melanjutkan kuliah, tapi kondisi perguruan tinggi khususnya PTS banyak yang payah. Bila tidak mendapat perhatian, kondisi ini akan membuat  PT di Malang kian dijauhi.
”Sepanjang pengetahuan  saya, belum pernah Pemda mengajak pimpinan PT untuk duduk bersama membahas tentang apa dan bagaimana mempertahankan Malang menjadi kota tujuan studi mahasiswa dari luar daerah bahkan luar negeri,” urainya. Padahal lanjutnya ratusan miliar rupiah perbulan masuk ke Malang dibawa oleh para mahasiswa itu dan ikut andil memutar roda kemakmuran ekonomi kota Malang.(oci/eno)

Harvested from: http://malang-post.com/edupolitan/64657-walikota-dan-calon-walikota-mari-bicara
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: