MALANG - Tenaga kesehatan tak hanya bisa berkecimpung di departemen kesehatan saja. Ke depan, tenaga kesehatan juga akan dibutuhkan pihak swasta dan berpeluang melakukan praktik mandiri. Hal tersebut akan dikupas tuntas dalam gelaran yudisium Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hari ini di Hotel UMM Inn.
Pada yudisium ke tiga hari ini (4/9) diikuti oleh 153 mahasiswa di antaranya dari jurusan S1 Keperawatan sejumlah 35 mahasiswa, S1 farmasi sejumlah 66 mahasiswa dan D3 Keperawatan sejumlah 52 mahasiswa.
Dekan FIKES UMM, Tri Lestari Handayani, M.Kep. Sp. Mat menuturkan bekal kewirausahaan ini diberikan dengan harapan lulusannya tak hanya mengandalkan jadi pegawai namun bisa memiliki pegawai.
”Sekarang ini sedang trend layanan kesehatan home care dan sebagainya, dan hal itu bisa menjadi peluang kerja bagi tenaga kesehatan,” ungkapnya ditemui disela acara gladi bersih di Hotel UMM Inn kemarin.
Tri merinci lulusan keperawatan misalnya bisa membuka praktik mandiri dengan membuka layanan home care. Bahkan jika bisa berkembang bagus, seorang perawat pun bisa jadi manager yang memiliki banyak pekerja. Begitu pula seorang tenaga farmasi yang juga berpeluang membuka usaha apotik sendiri. Namun tentu saja terlebih dahulu mereka harus menempuh pendidikan profesi sehingga bisa melakukan praktik secara mandiri.
Layanan persalinan misalnya, selama ini masyarakat di desa lebih dekat dengan dukun bayi karena mereka lebih care dan bisa memberikan perawatan di rumah. Seorang perawat maupun bidan profesional pun bisa dekat dengan masyarakat sehingga berperan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.
”Lulusan sarjana kesehatan kini bisa praktik mandiri dan di UMM sudah membuka profesi Ners untuk perawat,” bebernya.
Lebih jauh wanita ramah ini menjelaskan dalam waktu dekat FIKES UMM akan menambah satu prodi baru yaitu Fisioterapi. Dan disamping itu saat ini semua prodi FIKES sudah terakreditasi.
Sementara itu salah satu calon wisudawan FIKES yang berprestasi tahun ini adalah Ikrima Khaerunnisa. Kelahiran Tegal 26 Nopember 1991 ini adalah sosok mahasiswa yang gemar menulis. Pada 2011 lalu, ia berkesempatan mengikuti international conference di Bali karena lolos sebagai finalis essay competition. Ia juga pernah meraih dana hibah asosiasi profesi mahasiswa (APM) pada 2010 dan menjadi mahasiswa berprestasi pada 2012.
”Setelah lulus saya ingin melanjutkan pendidikan profesi Farmasi, karena saya ingin membuka bisnis kesehatan mandiri bersama keluarga besar di Tegal,” ujar putri pasangan H Ali Mukson Mawardi dan Hj Lutfiatun ini. Mahasiwa terbaik tingkat fakultas di raih oleh Agustin Rafikayanti dengan indeks prestasi 3,76, dari jurusan s1 farmasi. Dan terbaik tiap-tiap jurusan diantaranya dari jurusan s1 keperawatan terbaik pertama di raih oleh Karleni sayatmi Rahma dengan indeks prestasi 3,48, terbaik kedua di raih oleh Arie Adityo P. Dengan indeks prestasi 3,46 dan terbaik tiga di raih oleh silviana Utami P, dengan indeks prestasi 3, 42. Dari jurusan s1 Farmasi terbaik pertama di raih oleh Agustin Rafikayanti dengan indeks prestasi 3,76, terbaik kedua di raih oleh Silvia Puspita dengan indeks prestasi 3,57 dan terbaik ketiga di raih oleh Eva Anggraini dengan indeks prestasi 3,52. (oci/sir)