Menko PMK Muhadjir Effendy saat berada di UMM (FOTO: Achmad Fikyansyah/Times Indonesia)
TIMES MALANG, MALANG – Sejumlah nama tokoh nasional mulai bermunculan untuk dijagokan menjadi calon presiden (Capres) ataupun calon wakil presiden (Cawapres). Bahkan beberapa sudah ada yang dideklarasikan secara resmi oleh partai.
Seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang sudah dideklarasikan oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, juga Anis Baswedan oleh Partai Nasdem sebagai Capres.
Terbaru, nama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga disebut layak untuk masuk bursa Cawapres dalam perhelatan Pilpres 2024 nanti. Hal itu muncul dari Indonesia Political Review (IPR).
Direktur Eksekutif IPR, Ujang Komarudin menyebut, Muhadjir layak untuk menjadi Cawapres alternatif. Menurutnya, Muhadjir cocok jika digandengkan dengan Ganjar Pranowo sebagai Capres.
Bukan tanpa alasan, menurutnya, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Ditambah lagi, dia memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
Menanggapi hal itu, Muhadjir mengatakan bahwa jika penyebutan dirinya yang cocok sebagai Cawapres, merupakan bunga politik yang saat ini terjadi. Menurutnya pula, sudah banyak orang yang juga dijagokan menjadi Capres dan Cawapres. "Sudah banyak calonya," ucapnya singkat, saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dalam acara halal bihalal keluarga besar UMM, Sabtu (29/4/2023).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menambahkan, jika memang seseorang dicalonkan sebagai Capres dan Cawapres, hal itu memerlukan proses yang panjang dalam penentuanya. Dan tidak semudah yang hanya sekedar menunjuk.
Selain itu dia menyebut saat ini juga belum ada partai politik yang melakukan komunikasi denganya terkait hal ini. "Belum ada (omongan) dari parpol manapun," imbuhnya.
Untuk itu, Muhadjir mengaku tak terlalu berharap atau berambisi untuk masuk dalam bursa Cawapres 2024 ini. Pun juga belum ada arahan dari Pengurus Pusat Muhammadiyah. "Belum ada arahan dari PP Muhammadiyah," kata Muhadjir Effendy. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah (CR-457) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |