Mahasiswa UMM membuat inovasi permen jeli anti diabetes. DOK UMM
Malang: Diabetes menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia. Penanganan di masyarakat sebatas membatasi asupan gula atau suntik insulin bagi pengidap diabetes tipe 1 dan 2.
Berangkat dari hal tersebut, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi berupa permen jeli sebagai upaya preventif, utamanya di kalangan anak-anak.
Menariknya, ide yang dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini berhasil lolos dan didanai Kemdikbudristek RI. Adapun tim tersebut terdiri dari mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ketua tim PKM, Herlina Diah Ayu Rosita, menjelaskan permen jeli ini dibuat dengan bahan dasar ekstrak zerumbone pada lempuyang dengan xylitol ampas tebu. Pemilihan bahan ini tidak lepas dari realita kandungan lempuyang memiliki khasiat yang dapat dijadikan alternatif pengontrol gula darah.
“Apalagi, bahan ini sangat mudah didapatkan dan diperjualbelikan di pasar dengan harga yang terjangkau. Sehingga semua kalangan bisa dengan mudah menemukan dan menggunakannya,” papar Herlina Selasa, 1 Agustus 2023.
Herlina, menyebut suntik insulin bagi pengidap diabetes tipe 1 dan 2 memerlukan biaya tidak sedikit. Sehingga, mereka yang memiliki ekonomi rendah tidak dapat memenuhi kesehatan tubuhnya.
Sejauh ini, kata Herlina, belum ada penelitian yang membahas ekstrak zerumbone pada lempuyang dengan xylitol ampas tebu. Beberapa di antaranya hanya membahas mengenai anti hyperglycemia dengan ekstrak jahe yang hanya mengurangi kadar gula darah yang tinggi pada tubuh.
Hingga saat ini, PKM-RE ini sudah masuk ke tahap pengesktrakan tumbuhan lempuyang wangi dan fermentasi xylitol. Dia mengaku timnya cukup kesusahan mencari daftar referensi yang bagus dalam melakukan metode pembuatannya.
“Iya, permen jeli ini masih dalam tahap pengembangan dan penelitian. Tapi saya yakin, dalam waktu dekat produknya sudah bisa diproduksi dan dicoba,” katanya optimis.
Terakhir, Ia dan tim berharap, inovasi permen jeli ini bisa mengubah perspektif masyarakat tentang permen yang biasanya dinilai tinggi gula. Selain itu, juga menekan angka anak-anak yang potensial terkena penyakit diabetes di masa muda bahkan saat tua.