Kediri – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) senantiasa mendorong mahasiswanya untuk mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
Kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Pada periode ini, lebih dari 4.000 mahasiswa dari berbagai fakultas UMM telah memulai PMM dengan berbagai program andalan mereka masing-masing.
Adapun program PMM tahun 2024 ini mengirim 4.747 mahasiswa yang terbagi menjadi 900-an kelompok. Mereka akan melakukan pengabdian di 17 provinsi dan 74 kabupaten maupun kota. Program yang memiliki tema desa sejahtera dan mandiri tersebut secara langsung dibuka dan dilepas oleh Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.
Melalui program yang dilakukan oleh kelompok 110 gelombang 03 yang telah sukses melaksanakan program sosialisasi anti-bullying dan pembentukan karakter di SD Aisyiyah 1 Puncu, Kediri.
Kelompok 110 PMM UMM, yang terdiri dari Amroe Umar, Ahad Muzakki, Faris Azka, Dimas Kurniadi, dan Fadly Purmana Yahya, mengadakan sosialisasi yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Kegiatan ini bertujuan mencegah bullying pada anak sekolah dasar serta membentuk karakter anak yang kuat, sehat, dan bersih di lingkungan sekolah tersebut.
Salah satu kegiatan utama adalah pembelajaran dan pendampingan secara langsung kepada siswa mengenai bullying dan dampak buruknya. Selain itu, kelompok ini juga memberikan edukasi mengenai pentingnya pembentukan karakter dan membangun budaya hidup bersih di kalangan siswa.
Melalui pendekatan yang intensif, sosialisasi ini menekankan pada edukasi digital dan pendampingan yang bertujuan meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan.
Amroe Umar, ketua koordinator kelompok, mengungkapkan bahwa setelah sosialisasi ini, pengetahuan siswa mengenai bullying baik verbal maupun non-verbal meningkat signifikan. “Kami melihat perubahan positif pada siswa setelah sosialisasi ini. Mereka lebih peka terhadap tindakan bullying dan dampaknya,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Faris Azka, anggota kelompok sekaligus mahasiswa program studi psikologi, menambahkan bahwa program ini berhasil memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang risiko bullying terhadap kesehatan mental. “Kami melihat banyak siswa yang sekarang lebih terbuka untuk berbicara mengenai masalah mereka dan lebih berani menolak tindakan bullying,” jelasnya.
Ahad Muzakki, sekretaris kelompok 110 PMM UMM, juga menegaskan bahwa metode yang digunakan selama sosialisasi sangat efektif dalam menangani kasus bullying yang sedang marak. “Kami berupaya tidak hanya mengatasi bullying, tetapi juga membentuk karakter positif pada siswa sebagai langkah preventif. Hasilnya sangat memuaskan,” katanya.
Mahasiswa PMM UMM berharap sosialisasi ini bisa menanggulangi maraknya kasus bullying, terutama di SD Aisyiyah 1 Puncu, dan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih tanggap terhadap isu ini. Fadly Purmana menyatakan bahwa kelompoknya telah mempersiapkan segala kebutuhan dengan matang, sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik.
Baca juga: Edukasi Dini: Gerakan Anti Bullying untuk Lingkungan Sekolah yang Kondusif
Dimas Kurniadi menambahkan, “Kami juga memberikan quiz berhadiah untuk meningkatkan antusiasme siswa, dan hasilnya sangat positif. Siswa terlihat lebih antusias dan lebih memahami materi yang kami berikan“.
Fath of Narendra, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Puncu, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan program ini. “Saya sangat bangga melihat bagaimana mahasiswa UMM mampu menghadirkan program yang bermanfaat dan berdampak nyata. Ini adalah wujud nyata peran mahasiswa dalam merestorasi moral generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
Zaeny Rohmawati, Wakil Ketua Majelis Paud Dasmen Aisyiyah Puncu, juga menyampaikan rasa puasnya terhadap hasil program ini. “Saya yakin program PMM UMM ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi siswa. Peran mahasiswa sebagai agent of social control sangat terlihat di sini,” ujarnya.
Penulis: Amroe Umar
Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi