Malang, memorandum.co.id – Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura Mr. Masagos Zulkifli menyebut, ada tiga tiang untuk mewujudkan masyarakat gemilang.
Dimulai kepribadian yang baik, kemahiran agar bisa berkontribusi bagi sesama, serta kerukunan dalam menjalakan peran sebagai warga negara.
Hal itu ia sampaikan saat berbicara di gelaran ‘Ministry Talk’, DOM UMM, Selasa (30/08/23). Turut menemani Joko Kusnanto Anggoro, staf khusus bidang hukum dan kerjasama internasional Kemenko PMK Republik Indonesia.
“Jika ketiganya bisa diraih dengan maksimal, maka masyarakat terbaik akan bisa diwujudkan. Kerukunan di tengah masyarakat, hasil dari prinsip toleransi dan keadilan yang tinggi,” terangnya.
Doktrin akan Integritas, serta mengakui kemajemukan suku, ras, dan budaya perlu dikembangkan dan ditumbuhkan. Semua itu, merupakan pegangan yang harus dipahami setiap warga negara.
“Semua pihak, harus berkontribusi. Utamanya para pemuka agama untuk menguatkan toleransi. Kemajemukan suku, ras, dan budaya harus diakui dan dijunjung tinggi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya
memberikan tips, terkait kiat menjadi seoarang pemimpin. Salah satunya, dengan membaca banyak hal. Menjadi pribadi yang merakyat dan memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai. Pemimpin harus bisa menjelaskan dan menjalankan strategi untuk menggapai tujuan.
“Model kepemimpinan, kebanyakan kita dapat dari barat. Sebenarnya, nilai kepemimpinan sudah ada di Al Alquran. Bagaimana menjadi merakyat dan mampu berbaur. Tidak merasa elit dan berbeda,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Joko Kusnanto menerangkan, tiga hal dari Masagos, menjadi hal vital untuk sebuah negara.
“Pembangunan keluarga, menjadi titik tolak penting dalam aspek kemakmuran. Baik itu dalam bermasyarakat atau bahkan bernegara,” katanya.
Ia bahkan mengapresiasi UMM yang terus berinovasi menjalankan program. Tidak menutup kemungkinan, menjadi pilot project di level internasional.
Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan. M.Pd. menegaskan, UMM aktif berkontribusi. Salah satunya menyiapkan bonus demografi melalui Program Center Of Excelence (CoE) berbasis program studi.
“Dalam lagu kebangsaan Singapura kata “Majulah” diulang beberapa kali. Menunjukkan, itu menjadi hal penting. Indonesia juga harus bisa mnejadi Indonesia emas yang lebih maju,” jelasnya. (edr)