Kepala Desa Sragi, Leni Astuti, dan produk teh celup rambut jagung Palawidja.
Blitar, memorandum.co.id – Setelah diluncurkan pada Minggu (5/2/2023) kemarin, Teh Celup Rambut Jagung Palawidja khas Desa Sragi, Kabupaten Blitar siap bersaing di pasaran.
Terobosan baru ini diharap bisa menjadi sumber pendapatan daerah baru Desa Sragi dan memberi manfaat ke masyarakat desa.
“Teh celup rambut jagung ini adalah produk unggulan yang baru Desa Sragi. Pembuatannya memperdayakan masyarakat desa melalui UMKM asli Desa Sragi,” kata Kepala Desa Sragi, Leni Astuti.
Leni juga menuturkan bahwa, semua berawal dari program pendampingan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Studi UMM menemukan jika teh dari rambut jagung kaya akan antioksidan.
“Awalnya UMM melakukan pengabdian masyarakat di Desa Sragi, kebetulan di sini mayoritas pertanian dan banyak produksi jagung. Jadi cocok dengan studi UMM tentang teh rambut jagung,” tambahnya.
Lebih lanjut Leni menyebut jika proses produksi teh celup rambut jagung ini bekerja sama dengan pihak UMM. Termasuk pelatihan terhadap ibu-ibu PKK dalam memproduksi komoditas unggulan baru Desa Sragi ini.
“Kami mendapat bantuan serta pendampingan dari pihak UMM. Antara lain, bantuan berupa alat- alat produksi dan pengetahuan terkait pembuatan teh rambut jagung ini. Sehingga kami langsung melakukan pelatihan terhadap ibu-ibu PKK di Desa Sragi,” paparnya.
Kepala Desa Sragi ini pun berharap, ke depannya, produk teh celup dari rambut jagung ini pun dapat laku di pasaran. Mengingat, produk ini baru pertama kali ada di Blitar, serta khasiatnya yang kaya antioksidan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
“Saya berharap produknya bisa laku di pasar dan diterima baik oleh masyarakat. Karena, produk teh rambut jagung ini batu pertama di Blitar, dan dibuat langsung oleh masyarakat Sragi. Sehingga, nantinya bisa menjadi sumber pendapatan daerah Desa Sragi,” tandas Leni. (nus/ma/pra)