Kreasi ini jadi kabar bahagia bagi masyarakat.
Inovasi permen jeli anti-diabetes tersebut dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan lolos mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek RI.
"Penanganan di masyarakat hanya membatasi asupan gula atau suntik insulin. Kami mengembangkan inovasi berupa permen jeli sebagai upaya preventif," ujar Ketua Tim PKM UMM Herlina Diah Ayu Rosita di Malang, Senin (31/7/2023).
Herlina menuturkan, membatasi asupan gula dan suntik insulin sebagai terapi penderita diabetes memerlukan biaya yang tidak sedikit. Alhasil mereka yang memiliki ekonomi rendah tidak dapat memenuhi kebutuhan kesehatan tubuhnya.
(Foto: Freepik wirestock)
Permen jeli pencegah diabetes dibuat dari bahan dasar ekstrak zerumbone pada lempuyang dengan xylitol ampas tebu. Kandungan lempuyang memiliki khasiat yang dapat dijadikan alternatif pengontrol gula darah.
Apalagi bahan tersebut mudah didapatkan dan diperjualbelikan di pasar dengan harga terjangkau. Semua kalangan bisa dengan mudah menemukan dan menggunakannya.
Hingga saat ini, kata Herlina, PKM yag dikerjakan ia dan rekan-rekannya ini sudah masuk tahap pengesktrakan tumbuhan lempuyang wangi dan fermentasi xylitol.
Ia mengaku timnya cukup kesusahan mencari daftar referensi bagus dalam melakukan metode pembuatannya.
“Permen jeli ini masih dalam tahap pengembangan dan penelitian. Tapi saya yakin dalam waktu dekat produknya sudah bisa diproduksi dan dicoba,” ucap Herlina mantap, dikutip dari ANTARA.
Inovasi permen jeli pencegah diabetes ini melawan definisi permen secara umum yang tinggi gula. Inovasi ini diharapkan menekan angka anak-anak yang potensial terkena diabetes saat muda atau tua nanti.
Artikel ini ditulis oleh
Unik sekali ya permen satu ini.