menko pmk muhadjir effendy. ©2023 Merdeka.com/darmadi
POLITIK | Sabtu, 29 April 2023 15:55:33
Reporter : Darmadi Sasongko
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy disebut layak menjadi Cawapres alternatif dalam kontestasi Pilpres 2024.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini disebut pantas karena prestasi kerja, ketokohan sebagai kader Muhammadiyah dan dekat sejumlah kalangan.
Menanggapi hal tersebut, Muhadjir merasa saat ini sudah banyak calon yang lebih mumpuni.
"Sudah banyak calonnya yang lebih mumpuni daripada saya. Tanyakan pada yang nyalonkan (kalau ada yang mendesak)," kata Muhadjir Effendy di Halal bi Halal Keluarga Besar UMM di Malang, Sabtu (29/4).
Sebelumnya Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, Muhadjir cocok menjadi pendamping Ganjar Pranowo yang akan diusung oleh PDIP dan PPP sebagai Capres.
Selain juga dikabarkan, capres Prabowo Subianto telah melakukan penjajakan dalam silaturahmi Idul Fitri ke rumah dinas Menko PMK, Selasa (25/4).
"Itu baru bunga-bunga demokrasi saja. Biasa disebut, kan bukan saya saja yang disebut. Puluhan," katanya.
Muhadjir mengungkapkan, banyak nama Cawapres yang sekarang disebut-sebut telah melalui proses panjang. Mereka telah bekerja keras untuk menjadi pendamping tiga nama Capres yang santer akan diusulkan dalam koalisi.
"Itu mereka prosesnya sudah panjang. Kita lihat ke depan," katanya saat didesak para wartawan.
Selama wawancara, Muhadjir lebih banyak tersenyum menanggapi pertanyaan desakkan para wartawan. Ia menjawab setiap pertanyaan singkat dan diplomatis. Termasuk soal kesediaan apabila ada Capres memaksa mengajaknya.
"Kalau diajak, kalau nggak gimana. Tanya soal yang lain saja," tegasnya.
Begitupun soal komposisi, kalau Muhadjir dianggap sebagai tokoh religius berlatar Muhammadiyah yang layak jadi pendamping Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Muhadjir pun diplomatis menolak memberikan tanggapannya.
"Itu katanya wartawan," tegasnya.
Muhadjir menegaskan, belum ada baik dari partai politik maupun Timses Capres yang memberikan tawaran untuk maju sebagai Cawapres. Parpol pengusung tentunya akan melakukan pertimbangan dan analisa mendalam untuk menentukan calon yang diusung.
"Tidak ada tiba-tiba itu, mereka sudah melalui proses panjang. Kita doakan semoga proses demokrasinya berjalan baik dan terpilih pimpinan-pimpinan negara yang betul-betul memiliki komitmen kuat untuk menyejahterakan rakyat, serta memajukan demokrasi, penegakan hukum," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, Muhadjir cocok menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo yang telah diusung oleh PDIP dan PPP sebagai Capres.
Dia merinci, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Ditambah lagi, pimpinan Muhammadiyah ini memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan. Khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
"Kita semua bisa merasakan bagaimana angka stunting yang secara perlahan mulai menurun di seluruh provinsi. Bahkan cara kerja Muhadjir yang berani melakukan terobosan-terobosan besar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem inilah yang dibutuhkan Indonesia ke depan," kata Ujang kepada wartawan, Kamis (27/4).
Menurut Ujang, Muhadjir memiliki basis sosial yang kuat. Berasal dari Jawa Timur dan merupakan tokoh Islam yang terbuka dan dekat dengan berbagai kelompok masyarakat.
Ujang menyebut, Muhadjir juga memiliki pengalaman yang tinggi baik selama di pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
Muhadjir disebut sangat ideal menjadi cawapres. Karena kompatibel dalam menjalankan pemerintahan. Memahami isu pembangunan manusia dan berintegritas dalam membawa perubahan bagi bangsa ini.
"Muhadjir sosok yang mampu melengkapi kepemimpinan populer Ganjar Pranowo," kata Ujang.
Bukan cuma itu, kata Ujang, Muhadjir juga sangat aktif di kepengurusan PP Muhammadiyah. Terlebih lagi kariernya di bidang pendidikan juga terbilang moncer. Sehingga punya nilai lebih yang bisa disebut mewakili kalangan sosok agama dari Jawa Timur dengan basis yang cukup banyak.
"Setahu saya Muhadjir juga alumni Pelajar Islam Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Indonesia juga," ungkap Ujang.
Muhadjir mengungkapkan, banyak nama Cawapres yang sekarang disebut-sebut telah melalui proses panjang. Mereka telah bekerja keras untuk menjadi pendamping tiga nama Capres yang santer akan diusulkan dalam koalisi.
"Itu mereka prosesnya sudah panjang. Kita lihat ke depan," katanya saat didesak para wartawan.
Selama wawancara, Muhadjir lebih banyak tersenyum menanggapi pertanyaan desakkan para wartawan. Ia menjawab setiap pertanyaan singkat dan diplomatis. Termasuk soal kesediaan apabila ada Capres memaksa mengajaknya.
"Kalau diajak, kalau nggak gimana. Tanya soal yang lain saja," tegasnya.
Begitupun soal komposisi, kalau Muhadjir dianggap sebagai tokoh religius berlatar Muhammadiyah yang layak jadi pendamping Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Muhadjir pun diplomatis menolak memberikan tanggapannya.
"Itu katanya wartawan," tegasnya.
Muhadjir menegaskan, belum ada baik dari partai politik maupun Timses Capres yang memberikan tawaran untuk maju sebagai Cawapres. Parpol pengusung tentunya akan melakukan pertimbangan dan analisa mendalam untuk menentukan calon yang diusung.
"Tidak ada tiba-tiba itu, mereka sudah melalui proses panjang. Kita doakan semoga proses demokrasinya berjalan baik dan terpilih pimpinan-pimpinan negara yang betul-betul memiliki komitmen kuat untuk menyejahterakan rakyat, serta memajukan demokrasi, penegakan hukum," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, Muhadjir cocok menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo yang telah diusung oleh PDIP dan PPP sebagai Capres.
Dia merinci, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Ditambah lagi, pimpinan Muhammadiyah ini memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan. Khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
"Kita semua bisa merasakan bagaimana angka stunting yang secara perlahan mulai menurun di seluruh provinsi. Bahkan cara kerja Muhadjir yang berani melakukan terobosan-terobosan besar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem inilah yang dibutuhkan Indonesia ke depan," kata Ujang kepada wartawan, Kamis (27/4).
Menurut Ujang, Muhadjir memiliki basis sosial yang kuat. Berasal dari Jawa Timur dan merupakan tokoh Islam yang terbuka dan dekat dengan berbagai kelompok masyarakat.
Ujang menyebut, Muhadjir juga memiliki pengalaman yang tinggi baik selama di pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
Muhadjir disebut sangat ideal menjadi cawapres. Karena kompatibel dalam menjalankan pemerintahan. Memahami isu pembangunan manusia dan berintegritas dalam membawa perubahan bagi bangsa ini.
"Muhadjir sosok yang mampu melengkapi kepemimpinan populer Ganjar Pranowo," kata Ujang.
Bukan cuma itu, kata Ujang, Muhadjir juga sangat aktif di kepengurusan PP Muhammadiyah. Terlebih lagi kariernya di bidang pendidikan juga terbilang moncer. Sehingga punya nilai lebih yang bisa disebut mewakili kalangan sosok agama dari Jawa Timur dengan basis yang cukup banyak.
"Setahu saya Muhadjir juga alumni Pelajar Islam Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Indonesia juga," ungkap Ujang.